THR untuk Ojol? Kemnaker Godok Skema, Nasib Driver di Tangan Aplikator!

Kemnaker tengah membahas skema pemberian THR bagi pengemudi ojol, namun masih mengkaji data dan formula yang tepat untuk menyalurkan bantuan tersebut.--pinterest
HARIAN DISWAY – Ada kabar baik bagi para pengemudi ojek online (ojol).
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah menggodok kebijakan agar mitra pengemudi mendapatkan tunjangan hari raya (THR) menjelang hari raya Idulfitri tahun ini. Tentu juga di Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
Pemerintah berencana mengimbau perusahaan aplikator digital untuk memberikan bantuan kepada para driver.
BACA JUGA:Menaker Janji Finalisasi THR untuk Driver Ojol
Namun, tantangan besar masih ada: bagaimana memastikan skema yang adil dan tepat sasaran?
Apalagi, data pengemudi aktif dan tidak aktif juga masih belum jelas.
Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) tengah membahas kebijakan agar pengemudi ojek online (ojol) mendapatkan tunjangan hari raya (THR) pada tahun ini.
BACA JUGA:Prabowo Beri 'Kado' Lebaran 2025: THR Cair Maret, Diskon Tarif Tol & Tiket Pesawat!
“Pemerintah menyambut Hari Raya Keagamaan tahun ini dengan berkomitmen untuk memberikan sesuatu bagi para pekerja di platform digital sebagai bagian dari perjalanan kita dalam mewujudkan kebijakan perlindungan bagi mereka,” ucap Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (PHI dan Jamsos) Kemnaker Indah Anggoro Putri dikutip Sabtu, 1 Maret 2025.
Namun, Kemnaker masih mempertimbangkan rumusan yang paling sesuai untuk memberikan bantuan hari raya kepada mitra pengemudi.
Sebab, belum tersedia data yang jelas untuk membedakan mitra yang aktif dan yang tidak.
BACA JUGA:Menaker Cari Formulasi Yang Tepat, Upayakan Ojol Dapat THR
Karena data pekerja digital masih beragam dan belum ada standar yang jelas, Kemnaker mengajak mitra, pemangku kepentingan, serta kementerian terkait yang memiliki akses ke informasi ini untuk saling berbagi data.
"Makanya kami juga imbau agar mitra-mitra, stakeholders, dan juga kementerian lain yang memang memiliki data atau akses kepada jenis pekerjaan ini. Kita perkuatlah sharing data," ungkap Indah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: