Elon Musk Dukung Amerika Serikat Tinggalkan NATO dan PBB

Elon Musk dalam sebuah forum FII PRIORITY di Miami pada Februari 2025. Baru-baru ini ia menyatakan dukungan agar AS keluar dari PBB dan NATO-Roberto Schmidt/AFP-
HARIAN DISWAY – Miliarder Amerika Serikat (AS) Elon Musk mendukung rencana Presiden AS Donald Trump untuk meninggalkan keanggotaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) bahkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)
Hal ini ditunjukkan secara terang-terangan oleh Musk dalam sebuah percakapan di platfom X (sebelumnya Twitter) pada Sabtu, 2 Maret 2023 (3 Maret waktu Indonesia).
CEO Tesla tersebut terlihat membalas sebuah twit dari seorang pengguna twitter bernama Gunther Eagleman. "Saatnya (Amerika Serikat,Red) meninggalkan NATO dan PBB," katanya. Lantas dijawab oleh Musk "Aku setuju,"
Dilansir dari ANTARA, pada akhir Februari lalu, Partai Republik di Senat AS mengajukan sebuah Rancangan Undang-Undang (RUU) yang berisi permintaan agar AS menarik diri sepenuhnya dari keanggotaan PBB.
Cuitan Elon Musk agar AS keluar dari NATO dan PBB-X (twitter)-
BACA JUGA:Elon Musk Tutup USAID, Keputusan Kontroversial Hasil Diskusi dengan Trump
RUU tersebut mencakup penghentian semua pendanaan yang selama ini dikeluarkan oleh AS untuk organisasi internasional tersebut, serta larangan bagi AS untuk terlibat dalam misi penjagaan perdamaian PBB.
Sementara pada Sabtu, 1 Maret 2025 kemarin, Senator Partai Republik, Mike Lee menyampaikan melalui unggahan di akun X nya. Mike menyerukan Washington untuk segera menarik diri juga dari Keanggotaan NATO.
Pernyataan Musk mendapat dukungan dari beberapa politisi konservatif, termasuk Senator Mike Lee, yang telah lama mengkritik NATO sebagai peninggalan era Perang Dingin. Lee baru-baru ini mengusulkan agar AS secara resmi mempertimbangkan keluar dari aliansi pertahanan tersebut.
Bukan Tanpa Risiko
Namun, banyak pihak menilai langkah semacam itu berisiko melemahkan posisi global AS. Mantan Sekretaris Negara, Hillary Clinton, dalam sebuah wawancara menegaskan bahwa keanggotaan AS di NATO dan PBB adalah kunci stabilitas global. "Tanpa AS, NATO akan kehilangan kekuatan utamanya, dan ini akan menguntungkan rival seperti Rusia dan China," ujarnya.
BACA JUGA:Roket Starship Milik SpaceX Meledak di Udara, Elon Musk Tetap Optimis
Rencana Donald Trump dan Elon musk dalam menutup USAID --Instagram @voxpopulihn
Sejak resmi menjabat sebagai Presiden AS pada 20 Januari 2025, Donald Trump telah menandatangani beberapa perintah eksekutif yang memperlihatkan sikapnya terhadap organisasi internasional.
Salah satu langkah awalnya adalah menarik AS dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dengan alasan ketidakadilan dalam kebijakan pendanaan organisasi tersebut. Trump berpendapat bahwa WHO selama ini lebih menguntungkan negara-negara lain daripada AS, yang telah menjadi kontributor utama dalam pendanaan organisasi tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: