Masjid Ikon Surabaya (5): Sukses dengan Model Direksi, Kini Buka Cabang di Dua Kota

Momen para jamaah Masjid Pemuda Indonesia menunggu azan Maghrib pada Minggu sore, 2 Maret 2025.-Moh. Sahirol Layeli-Harian Disway-
Nama Masjid Pemuda Indonesia mencerminkan apa yang hidup di dalamnya. Ya, masjid di Jalan Kalikepiting No. 111, Kav 2, Surabaya, itu diurus dan digerakkan langsung oleh anak-anak muda. Itulah kenapa pengorganisasian mereka pun lebih modern, berbeda dengan banyak masjid pada umumnya.
Seusai menunaikan salat Maghrib, jamaah laki-laki diarahkan ke teras. Mereka berbaris rapi, menunggu giliran mengambil makanan untuk buka puasa bersama.
Setelah piring terisi penuh, mereka diarahkan kembali ke dalam masjid untuk menyantap hidangan berbuka puasa itu. Suasana hening, hanya terdengar suara sendok beradu dengan piring dan bisikan syukur yang lirih.
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (4): Wujud Spirit Ekonomi Islam di Masjid Pemuda Indonesia
Ya, begitulah suasana buka puasa bersama pada Senin, 3 Maret 2025. Para jamaah menikmati program Warung Makan Gratis yang memang menjadi kegiatan paling ikonik dari Masjid Pemuda Indonesia.
Antrean jamaah mengambil menu untuk buka puasa bersama di Masjid Pemuda Indonesia pada Senin, 3 Maret 2025.-Moh. Sahirol Layeli-Harian Disway-
Program yang sudah berjalan tiga tahun itu diinisasi oleh duo pengusaha muda, Ramadhan Surohadi dan Maulana Malik Ibrahim.
Program makan gratis tersebut merupakan hasil dari swadaya mereka berdua. Tentu, tak mudah mengongkosinya. Mereka kerap merogoh kantong cukup dalam untuk setiap kali menjalankan program.
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (3): Pasar Rakyat Jambangan Surga Takjil Al Akbar
“Dulu sempat saya sampai menjual mobil agar program ini terus berjalan. Karena menurut saya, kemaslahatan umat itu lebih penting daripada kebutuhan saya sendiri,” ujar Rama saat ditemui Harian Disway, Senin, 3 Maret 2025.
Bersama kesulitan, selalu ada kemudahan. Hal itu pula yang dialami mereka berdua. Bukannya semakin kekurangan, bisnis Rama di luar justru semakin bertumbuh dan kembali memiliki mobil.
Ia juga makin all in dalam menjalankan program masjid. Bahkan, Rama kerap merelakan mobil pribadinya dijadikan semacam ambulans darurat oleh masyarakat. Mobil itu biasa digunakan untuk mengantarkan warga yang punya keperluan darurat ke rumah sakit.
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (2): Laser dan 999 Lampion Al Akbar Hadir Sepanjang Ramadan
Ya, Rama dan Ibra konsisten berkhidmat untuk Masjid Pemuda Indonesia. Kegigihan mereka pun akhirnya membuahkan hasil lagi. Persis pada 3 April 2022, mereka bisa membangun gedung masjid. Sehingga lebih banyak lagi jamaah yang bisa tertampung.
Perkembangan pesat itu dibarengi dengan pemikiran yang maju. Ibra menyarankan untuk membentuk struktur organisasi yang lebih modern.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: