Buronan Residivis Curanmor di Surabaya Ditembak Mati

Ilustrasi--
HARIAN DISWAY - Seorang residivis pencurian kendaraan bermotor (curanmor) berinisial Y, 30 tewas setelah ditembak mati oleh Tim Jatanras Polda Jatim. Insiden penembakan terjadi di Merr, Surabaya pada Jumat dini hari, 7 Maret 2025, ketika Y beraksi melakukan pencurian.
Berdasarkan keterangan Kasubdit III Jatanras Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Arbaridi Jumhur bahwa kepolisian sudah memantau pergerakan Y sejak Kamis, 6 Maret 2025. Tiga rekan Y yang tertangkap diinterogasi oleh tim penyidik untuk mengungkap keberadaan maling handal tersebut.
“Kami buru sejak maghrib, dan kami tembak jam 01:00 WIB,” ujar AKBP Arbaridi di Kamar Jenazah RS Bhayangkara, Surabaya.
BACA JUGA:Pelaku Komplotan Curanmor di Surabaya Dibekuk, Begini Modus yang Dipakai Pelaku
BACA JUGA:Polrestabes Surabaya dan Jajaran Ungkap 77 Kasus Pencurian, Curanmor Terbanyak
Bukan tanpa alasan Y ditembak mati, AKBP Arbaridi mengungkap jika pria tersebut melakukan perlawanan dengan menggunakan senjata tajam. Kepolisian segera melakukan tindakan tegas disertai peringatan namun diabaikan oleh Y.
“Saat kita tangkap, kita pepet, kita tembak peringatan, dia mengacungkan senjata, kami lakukan tindakan tegas dan terukur (tembak),” jelasnya.
Diketahui Y telah menjadi buronan akibat keaktifannya melakukan pencurian motor, bahkan dalam sepekan ia dapat meringkus empat unit motor untuk dijual ke Bangkalan. Aksi tersebut telah menjadi rutinitasnya sejak tahun 2018 hingga keluar masuk penjara.
“Dia ini aktornya dan mempunyai mobilitas tinggi, suka ganti-ganti pasangan dalam melakukan aksinya. Y beraksi sejak 2018, setelah diamankan dan ditahan sampai 2023, 2024 bebas dan beraksi lagi, lalu ketangkap, keluar, begitu terus,” terang AKBP Arbaridi.
BACA JUGA:Lempat Bondet ke Polisi, Residivis Curanmor Ditembak Mati
BACA JUGA:2 Pelaku Curanmor di Surabaya Didor
Y tiada kapok berurusan dengan kepolisian, curanmor seolah menjadi tabiat dalam dirinya. Bukan hanya di Surabaya, Y juga menjajah beberapa daerah untuk melancarkan aksinya seperti Gresik sampai Jombang. Motor-motor hasil curian Y kemudian terjual di Bangkalan.
“Jadi, setelah dapat langsung dijual ke Bangkalan,” ungkap AKBP Arbaridi.
Pria asal Bangkalan tersebut juga terkenal dengan kesadisannya, selama menganggu aksinya dia tak segan untuk melakukai. Aksi pencurian Y juga tidak jarang berujung pada pembegalan. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: