Cheng Yu Pilihan Sudi Dul Aji, Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang: Shun Qi Zi Ran

Cheng Yu Pilihan Sudi Dul Aji, Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang: Shun Qi Zi Ran

Cheng Yu Pilihan Sudi Dul Aji, Rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang: Shun Qi Zi Ran-Dokumentasi Pribadi-Dokumentasi Pribadi

Anda barangkali pernah menerima kiriman petuah yang dinisbahkan kepada Lao Tzu yang bunyinya, "Alam semesta tidak terburu-buru, namun semuanya tercapai tepat pada waktunya." 

Mungkin yang dimaksud adalah wejangan Lao Tzu yang termaktub dalam bab 24 kitab Tao Te Ching, "Barang siapa yang berjingkat, ia tidak akan dapat berdiri lama. Barang siapa yang membentangkan kaki terlalu lebar supaya bisa berjalan lebih cepat, ia tidak akan dapat berjalan jauh. Barang siapa yang menonjolkan dirinya, ia tidak akan jadi orang yang gemilang. Barang siapa yang mau benarnya sendiri, ia tidak akan jadi orang hebat. Barang siapa yang memuji-muji dirinya sendiri, ia justru tidak memiliki jasa. Barang siapa yang menyombongkan dirinya sendiri, ia tidak akan bisa menjadi pemimpin. Perbuatan-perbuatan itu rendah bagi Tao, bagaikan sisa atau sampah. Maka, orang yang mengutamakan Tao, akan menghindarinya."

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan Prajna Dewantara Wirata, Visual Artist: Shang Shan Ruo Shui

Ya, Lao Tzu dengan Taoisme-nya memang terkenal dengan ajarannya yang disebut "顺其自然" (shùn qí zì rán): mengalir mengikuti ke mana alam membawa kita. Dalam artian, sebagai manusia kita cukup "无为" (wú wéi): woles ae. Tidak perlu ngoyo --kendati bukan berarti tidak berikhtiar sama sekali. 

"Dalam artian, di satu sisi kita harus bisa mengikuti alur kehidupan. Apapun yang terjadi, kita tetap harus jalani dan terus bergerak maju. Tetapi, di sisi lain kita tidak perlu terlalu memaksakan kehendak kita. Karena di atas sana sudah ada yang mengatur semuanya," kata Sudi Dul Aji, rektor Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.

BACA JUGA:Cheng Yu Pilihan dr Evy Ervianti SpDVE Subsp DT FINSDV FAADV Dermatologist, Dosen FK Unair: Shan You Shan Bao

Tentu, apa yang diajarkan Lao Tzu tadi mesti diawali dengan usaha ekstra terlebih dahulu. Tidak boleh dijadikan dalil pembenar untuk leyeh-leyeh sembari mengatakan bahwa takdir kita telah dituliskan Tuhan sejak di lauhulmahfuz.

Apalagi, ada ayat Alquran yang dengan sangat jelas mengingatkan, "Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sampai mereka sendiri yang mengubahnya." (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: