Masjid Ikon Surabaya (7): Simbol Toleransi Sejak Zaman Kompeni

Masjid Rahmat di Jalan Kembang Kuning yang menjadi bukti penyebaran Islam oleh Sunan Ampel.-Moch Sahirol Layeli-
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (4): Wujud Spirit Ekonomi Islam di Masjid Pemuda Indonesia
BACA JUGA:Masjid Ikon Surabaya (3): Pasar Rakyat Jambangan Surga Takjil Al Akbar
Penamaan itu sebagai penghormatan kepada Raden Sayyid Ali Rahmatullah, nama asli Sunan Ampel. Itu menjadikannya sebagai warisan spiritual Kota Pahlawan.
Menariknya, di daerah sekitar Kembang Kuning juga sempat terkenal dengan lokalisasinya. Satu lokalisasi yang menjadi buah bibir adalah Cemoro Sewu, lokalisasi yang sudah ada jauh sebelum Jarak dan Dolly. “Kalau Cemoro Sewu itu ada setelah Langgar Tiban didirikan. Tapi, setelah Masjid Rahmat direnovasi, Cemoro Sewu hilang,” ujar Achmad.
Kemudian, yang tak kalah menarik masjid itu juga berdekatan dengan makam Tionghoa atau Bong dan krematorium pertama di Surabaya. Bong itu bernama Ereveld Kembang Kuning, yang sudah ada sejak zaman kolonial Belanda pada 1917. Kemudian diresmikan pada 8 Maret 1947.
Ya, makam dan krematorium itu berdekatan dengan Masjid Rahmat. “Yang jelas kami pihak masjid tak terlalu memikirkan hal itu. Kami terbuka soal itu,” pungkas Achmad.
Interior Masjid Rahmad di Kembang Kuning.-Moch Sahirol Layeli-
Semua itu menegaskan Masjid Rahmat sangat toleran pada keberagaman masyarakat. Buktinya, meski berdampingan dengan makam tionghoa, mereka tetap menghargai kekayaan budaya itu.
Mereka tetap terbuka dan tak memperdebatkan hal tersebut. “Memang Indonesia kan beragam. Jadi, kita bisa saling menghargai dan mengerti,” tegas Nurudin, jamaah Masjid Rahmat.
Jejak sejarah yang tidak punah adah sumur tua di sisi utara masjid. Sumur itu sudah berusia ratusan tahun. Namun, air di sumur tak pernah kering, meski musim kemarau sekalipun.
Keberadaan sumur itu semakin menadaskan Masjid Rahmat bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat warisan budaya Surabaya.
Juga ajaran toleransi paling awal. (*)
Corak Semanggi Lima di Masjid Rahmat, baca besok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: