3 Suasana Ramadan di Dunia yang Paling Populer

3 Suasana Ramadan di Dunia yang Paling Populer

Di UEA, anak-anak didorong untuk mengetuk pintu tetangga mereka dan mengucapkan kata-kata "Atoona Hag Al Laila" yang berarti "berikan kami permen untuk malam ini". --Curlytales.com


Lampion berwarna-warni menggantung di jalanan, menyalakan semangat kebersamaan selama Ramadan. --Pinterest

Bagi umat Islam di banyak negara, terutama Mesir, menggantung lampion Fanous telah menjadi simbol yang mewakili segala hal yang baik dan menggembirakan tentang bulan suci.

Bentuk dan ukuran lampion Fanous yang tepat dapat bervariasi, tetapi secara umum, lampion tersebut sangat berwarna-warni dan menarik perhatian. Sekali lagi, asal-usul tradisi ini hilang dari sejarah.

Beberapa sejarawan berpendapat bahwa tradisi ini berasal dari dinasti Fatimiyah di Mesir, di mana anak-anak kota akan berbondong-bondong datang berkunjung ketika Khalifah datang berkunjung pada hari pertama Ramadhan, sambil membawa lampion.

BACA JUGA: Mengatur Pola Hidup agar Ramadan Lebih Nyaman

Yang lain menelusuri asal-usulnya ke hukum yang disahkan oleh penguasa Fatimiyah, yang menyatakan bahwa pemilik toko dan pembantu rumah tangga diharuskan untuk menggantung lampion di luar properti mereka setiap malam.

Kemudian, undang-undang ini melangkah lebih jauh, menetapkan bahwa wanita tidak boleh meninggalkan rumah mereka pada malam hari kecuali jika mereka ditemani oleh seorang anak laki-laki yang membawa lampion.

Lampion diwajibkan di persimpangan jalan lingkungan, dan hukuman yang ketat diberlakukan pada setiap masyarakat yang gagal mematuhinya.

BACA JUGA: Ramadan dan Fenomena Lomba Keagamaan: Masihkah Anak Muda Antusias?

Tentu saja, semua ini menghasilkan ledakan dramatis dalam industri pembuatan lampion, dan dengan kekayaan baru mereka, para perajin lampion muncul dengan desain yang lebih baru, lebih rumit, dan lebih berwarna.

Dengan datangnya Ramadan setiap tahun, para wanita akan begadang, sering kali berkumpul di sekitar seorang pendongeng wanita yang lebih tua, masing-masing ditemani oleh seorang anak yang memegang lampion.

Dengan semua aktivitas ekstra ini, ada lebih banyak orang di jalan, yang berarti dibutuhkan lebih banyak penjaga malam, yang semuanya juga memegang lampion.

BACA JUGA: Gaya Ramadan Zilenial: Apakah Gen Z dan Milenial Punya Tradisi yang Berbeda?

Meskipun teknologi modern menawarkan banyak alternatif yang lebih efisien, lampion tetap menjadi bagian penting dari tradisi Ramadan di Mesir, serta di banyak negara lain di dunia Muslim.

3. Manisan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: