3 Suasana Ramadan di Dunia yang Paling Populer

Di Uni Emirat Arab, tradisi ini disebut Hag al Laila. Di Kuwait, tradisi ini disebut Gerga’aan. Yang terakhir terjadi dua minggu setelah Ramadan, sedangkan yang pertama terjadi sebulan sebelumnya.
Di Uni Emirat Arab, ada tradisi yang disebut Hag al Laila. Di Kuwait, tradisi ini disebut Gerga’aan. --

Kesamaan utama antara keduanya adalah keterlibatan anak-anak, pintu depan lingkungan, dan permen. Di UEA, anak-anak didorong untuk mengetuk pintu tetangga mereka dan mengucapkan kata-kata "Atoona Hag Al Laila" yang berarti "berikan kami permen untuk malam ini".

BACA JUGA: 5 Resep Praktis dan Ekonomis Menu Buka Puasa Ramadan 2025

Keluarga anak-anak kemudian akan berbagi cerita dan kisah Al-Qur'an yang penting dengan mereka, semuanya dalam upaya untuk menjelaskan mengapa Ramadan merupakan waktu yang penting dalam setahun.

i Kuwait, anak-anak mengenakan pakaian tradisional, membunyikan lonceng dan mengetuk pintu, memamerkan kostum mereka, dan menyanyikan lagu-lagu suci yang penting dengan imbalan permen, cokelat, dan makanan manis lainnya.

Asal usul praktik ini tidak pasti, tetapi beberapa orang mengira itu terkait dengan putri Nabi Fatima (RA), yang diketahui telah berkeliling kampung halamannya untuk membagikan permen selama bulan Ramadan.

BACA JUGA: Tip Meringankan Sembelit Selama Ramadan: Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Saat Berpuasa

Dari dentuman meriam yang menandakan waktu berbuka, cahaya lampion manis yang menghiasi malam, hingga tradisi berbagian yang melibatkan anak-anak, Ramadan dirayakan dengan cara yang unik di berbagai belahan dunia.

Meskipun berbeda dalam tradisi, esensi bulan suci ini tetap sama pengendalian diri, kebersamaan, serta memperdalam makna spiritual. Saat kita menjalani Ramadhan, kita tidak hanya menjadi bagian dari komunitas lokal, tetapi juga dari simfoni besar yang dimainkan oleh umat Muslim di seluruh dunia. (*)

Sumber: