BMKG Prediksi Musim Kemarau 2025 Mulai Bulan Ini, Puncaknya Juni hingga Agustus

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati ketika melakukan Konferensi Pers pada Kamis, 13 Maret 2025.--
HARIAN DISWAY - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau tahun 2025 mulai terjadi sejak bulan Maret ini dan puncaknya terjadi pada bulan Juni sampai dengan Agustus.
"Musim kemarau 2025 diprediksi pertama kali terjadi pada saat ini, Maret 2025 di enam zona musim (ZOM) atau 0,86 persen zona musim," ujar Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati dalam Konferensi Pers pada Kamis, 13 Maret 2025.
Beberapa wilayah yang masuk dalam enam ZOM tersebut yakni sebagian kecil wilayah Jawa Barat bagian utara, sebagian Pulau Madura atau Jawa Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, serta Nusa Penida Bali.
Kemudian pada bulan April, lanjutnya, sebanyak 115 ZOM atau 16 persen wilayah diprediksi mengalami musim kemarau.
Yakni meliputi wilayah Lampung bagian timur, pesisir Jwa bagian barat, pesisir Jawa Timur, sebagian Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sementara pada bulan Mei mendatang, wilayah Indonesia yang mengalami musim kemarau meluas hingga 147 zona musim atau 21 persen. Yaitu meliputi sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Jawa Tengah hingga JAwa Timur, sebagian Kalimantan Selatan, Bali hingga Papua bagian selatan.
BACA JUGA:Kurangi Risiko Banjir Jabodetabek, BMKG Pastikan Operasi Modifikasi Cuaca Berjalan 24 Jam
Meskipun demikian, ia menambahkan, puncak dari musim kemarau tahun ini kemungkinan akan terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus, yakni sebanyak 562 ZOM atau sekitar 80 persen wilayah Indonesia.
"Jadi, tidak seragam, ya. Tidak serentak. Sebagian wilayah mengalami puncak musim kemarau di bulan Juni, sebagian wilayah yang lain di bulan Juli, dan sebagian wilayah yang lain lagi mengalami puncak musim kemarau di bulan Agustus 2025," jelasnya
Beberapa wilayah yang mengalami musim kemarau pada bulan Juni dan Juli, yaitu Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan bagian utara, sebagian kecil Sulawesi, serta Papua bagian tengah dan timur.
Lalu beberapa wilayah yang mengalami musim kemarau pada bulan Agustus meliputi Jawa bagian tengah hingga timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, sebagian Maluku, Maluku Utara, serta sebagian Papua.
Selanjutnya, ia menyebutkan, prediksi BMKG terkait sifat musim kemarau 2025 terhadap normalnya. Yaitu sebanyak 416 zona musim atau 60 persen masih normal, 185 zona musim atau 26 persen berada di atas normal, serta 98 zona musim atau 14 persen berada di bawah normal.
BACA JUGA:BMKG Peringatkan Hujan Lebat hingga 11 Maret, Waspada Potensi Banjir dan Cuaca Ekstrem
Pernyataan normal tidaknya musim waktu kemarau yang terjadi pada wilayah-wilayah di Indonesia tersebut didasarkan pada perhitungan curah hujan dari masing-masing bulan selama 30 tahun terakhir, yakni mulai dari tahun 1991 hingga 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: