Dukun yang Seolah-olah

Dukun yang Seolah-olah

ILUSTRASI Dukun yang Seolah-olah.-Arya-Harian Disway-

Kasus dukun pengganda uang terbaru, Slamet Tohari, 45, dari Desa Balun, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Banjarnegara, Jateng. Ia diduga membunuh puluhan orang korban. Semua korban TKW (tenaga kerja wanita) di luar negeri yang mengumpulkan uang gaji mereka untuk digandakan dukun Slamet. 

Setelah tahu ditipu, korban marah. Mereka minta uang (yang hendak digandakan) dikembalikan. Tapi, uangnya sudah habis dimakan Slamet. Akibatnya, mereka dibunuh Slamet.

Jumlah korban tewas yang terkonfirmasi 12 orang. Mereka dikubur secara sembarangan di sekitar rumah si dukun. Kasus itu terungkap setelah Slamet meracun sampai mati salah seorang istrinya di Bekasi, Jabar, April 2023. Sebab, si istri tahu penipuan Slamet.

Slamet divonis hukuman mati di Pengadilan Negeri Banjarnegara, Jateng, Kamis, 1 Desember 2024. 

Mengapa orang tetap percaya dukun pengganda uang? Jawabannya, pasti banyak faktor. Terkait sosial budaya masyarakat kita. Kemiskinan (korban) bukan faktor penentu. Sebab, banyak yang bermodal (untuk digandakan) puluhan juta rupiah. Pasien Slamet sampai modal ratusan juta rupiah per orang.

Salah satu faktor penentu: Minim literasi. Alias ogah baca berita. Mending diceritain. (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: