Dukun yang Seolah-olah

ILUSTRASI Dukun yang Seolah-olah.-Arya-Harian Disway-
Misteri pembunuhan ibu dan anak, Tjong Sioe Lan alias Enci, 59, dan Eka Serlawati, 35, di Tambora, Jakarta Barat, diungkap polisi. Tersangkanya Febri Arifin, 31. Motifnya sepele: Febri mengaku dukun pengganda uang. Lalu, korban ingin menggandakan Rp 50 juta supaya jadi miliaran. Gagal. Korban marah, pelaku kesal, membunuh korban.
PENGGANDAAN uang adalah kasus lama dan sangat sering terjadi di Indonesia. Semuanya penipuan. Mayoritas berakhir dengan pembunuhan oleh si dukun palsu terhadap pasien yang menggandakan uang. Kemudian, si dukun mencuri uang pasien itu.
Hal yang mirip terjadi di Tambora itu. Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Twedi Aditya Bennyahdi kepada wartawan, Kamis, 13 Maret 2025, menjelaskan kronologi kasus tersebut.
BACA JUGA:Pembunuhan Mojosari, Tersangka Dukun dan Aji Pesugihan
BACA JUGA:Kasus Subang Belum Terungkap, Dukun pun Bicara
Korban Enci tinggal di sana dengan dua anak, Eka dan Ronny, 32. Suami Enci meninggal karena sakit sebulan lalu. Pekerjaannyi berjualan es batu dan meminjamkan uang.
Tersangka Febri pengangguran, tetangga Enci. Karena menganggur, ia mengaku dukun. Sebagai dukun, Febri punya banyak nama alias. Ia biasa dipanggil Jamet. Alias Kakang alias Bebep alias Krismartoyo.
Panggilan ”Jamet” dari bahasa gaul yang banyak beredar di TikTok. Kependekan jajal metal. Istilah itu digunakan untuk menggambarkan seseorang dengan penampilan yang dianggap kurang rapi, cenderung norak.
BACA JUGA:Mutilasi Dukun Lintrik
Jamet berutang pada Enci pada 2021 (tak diungkap besarnya) dan belum dibayar sampai saat pembunuhan, Sabtu, 1 Maret 2025. Tiap ditagih, ia selalu mengaku tak punya uang karena pengangguran. Tapi, ia mengaku dukun, bisa menyembuhkan aneka penyakit. Anehnya, Enci percaya.
Karena korban percaya, tersangka lebih maju lagi. Ia mengatakan, punya teman yang bisa menggandakan uang (mungkin karena Enci biasa meminjamkan uang). Jamet juga mengaku punya teman yang bisa melancarkan jodoh (mungkin karena anak sulung Enci, Eka, belum menikah).
Korban tertarik. Mengatakan ke tersangka, dia ingin memakai jasa dua dukun itu.
Jamet senang. Kemudian, Jamet membikin trik bahwa dukun pengganda uang bernama Krismartoyo dan dukun jodoh bernama Kakang. Dua dukun itu tidak mau muncul. Mereka biasa praktik via telepon. Ditelepon oleh Jamet yang berhadapan dengan pasien.
Kombes Twedi: ”Padahal, nama Kakang dan Krismartoyo itu, ya nama alias tersangka.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: