Polri Ikut Menangani Dugaan Kasus TPPO ke Myanmar

Irjen Asep dalam konferensi kepulangan WNI dari Myanmar--Metro TV
HARIAN DISWAY - Dalam pemulangan ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) korban online scam di Myanmar, Kepolisian RI turut andil melakukan penanganan terutama pada dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri melalui Wakil Kepala Bareskrim Polri Irjen Pol. Asep Edi Suheri menunjuk diri untuk berperan dalam kasus TPPO tersebut. Ia menyebut kasus ini perlu diadakan pendalaman kendati para korban telah selamat dan kembali ke tanah air.
“Untuk pembagian tugas nanti, bagaimana kita akan melakukan pendalaman kepada warga negara kita yang kembali dari Myanmar,” kata Irjen Asep dalam konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta pada Selasa, 18 Maret 2025.
Irjen Asep kembali menerangkan terkait jumlah korban yang tiba di Indonesia hari ini yakni 400 dari 554 WNI. Kemudian sisanya akan diterbangkan satu hari setelahnya. Rabu, 19 Maret 2025.
BACA JUGA:400 WNI Korban Online Scam Myanmar Tiba di Tanah Air
BACA JUGA:84 WNI Korban Online Scam di Myanmar Dipulangkan
“Besok ada 154an jumlahnya, dan juga ada penambahan tujuh orang pak,” ungkapnya.
Irjen Asep disinyalir telah melakukan laporan dan konfirmasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit sebagai upaya penanganan korban yang telah dipulangkan.
“Bahwa nanti akan di pihak tim untuk pemeriksaan ini, asesmen dan pendalaman yang dilaksanakan di Asrama Haji.”
Polri menggerakkan Direktorat TTPO dan TPPA serta Direktorat Pidana Umum dalam pendalaman kasus online scam maupun dugaan TTPO ke Myanmar.
Kepolisian akan melakukan pemeriksaan dan pendampingan terhadap korban mengenai segala deretan proses kasus perkara. Utamanya pada identifikasi peran seluruh WNI yang dipulangkan dari Myanmar, hal ini sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan.
BACA JUGA:Warga Myanmar yang Terpaksa Hidup dari Opium karena Konflik
BACA JUGA:Polda Jatim Ungkap 28 Kasus TPPO
“Mungkin semuanya bukan hanya korban, tapi bisa saja mereka ini pelaku,” ujar Irjen Asep.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: