Puluhan Guru dan Tenaga Kesehatan Dievakuasi dari Yahukimo Pasca Serangan TPNPB-OPM

TNI evakuasi guru dan tenaga medis dari Yahukimo usai serangan TPNPB-OPM -Satgas Habema-
HARIAN DISWAY – Ketegangan di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan, memuncak setelah enam guru tewas dalam serangan brutal yang diduga dilakukan oleh TPNPB-OPM pada Jumat, 21 Maret 2025.
TNI bergerak cepat mengevakuasi puluhan guru dan tenaga medis dari wilayah tersebut untuk menghindari kemungkinan serangan lanjutan.
Evakuasi yang berlangsung dramatis itu dilakukan di tengah situasi keamanan yang tidak menentu dan cuaca yang tak bersahabat.
Para korban diterbangkan dari Wamena ke Jayapura pada Sabtu sore, sementara Satuan Tugas Operasi Damai Cartenz telah dikerahkan untuk mengamankan wilayah tersebut dan melindungi warga sipil dari ancaman serangan susulan.
Mereka yang dievakuasi berasal dari Distrik Heriapini, Kosarek, Ubalihi, Nisikni, Walma, dan Kabianggama.
Bupati Yahukimo Didimus Yahuli menyampaikan, evakuasi dilakukan dengan dua pesawat, meskipun belum semua penerbangan yang direncanakan dapat terlaksana.
BACA JUGA:TPNPB-OPM Bakar Sekolah dan Rumah di Yahukimo, 6 Guru Dinyatakan Tewas
“Sejauh ini baru beberapa penerbangan yang berhasil masuk. Masih ada tujuh penerbangan lagi yang belum terlaksana.” ujarnya.
Sebab, tidak ada maskapai penerbangan sipil yang bersedia mengakses wilayah itu karena faktor keamanan dan kondisi cuaca yang tidak mendukung.
"Pemda Yahukimo sudah berupaya, namun cuaca di Anggruk tidak bersahabat dan tidak ada perusahaan penerbangan sipil yang mau terbang kesana," kata Bupati Didimus.
BACA JUGA:Dor…, Pasukan TNI Tembak 1 OPM dan 1 Desertir
Setelah tertahan sekitar dua hari di Kampung Anggruk akibat kendala transportasi, sembilan korban penyerangan TPNPB-OPM di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, akhirnya bisa dievakuasi ke Jayapura pada Minggu 23 Maret 2025. Proses evakuasi dilakukan oleh Tim Satgas Koops TNI Habema Kogabwilhan III.
Sebagai Informasi, sebelumnya 6 guru di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dilaporkan tewas dalam serangan kelompok bersenjata pada Jumat, 21 Maret 2025. Para korban diduga dibakar saat berada di dalam gedung sekolah.
“Enam guru kehilangan nyawa dalam serangan yang biadab dan tidak berperikemanusiaan. Dalam serangan itu mereka membakar sekolah dan rumah guru," ujar Candra dalam keterangannya, Minggu 23 Maret 2025.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: