Britpop Party di Jakarta, Semarak Perayaan Nostalgia dan Identitas Budaya

Antusiasme anak-anak muda dalam Britpop Party yang digelar Weekenders Service Crew, 25 Maret 2025.-Yasuyoshi Chiba-AFP
JAKARTA, HARIAN DISWAY - Di sebuah gudang penuh asap di JAKARTA, ratusan anak muda, termasuk beberapa yang mengenakan hijab, mengangkat tangan mereka tinggi-tinggi.
Anak-anak muda itu melompat mengikuti irama lagu-lagu Britpop era 1990-an. Ajang itu berlangsung pada 25 Maret 2025.
Jauh dari tanah kelahirannya di Inggris, musik dari band seperti Oasis, Blur, dan Suede kembali hidup. Kembali semarak di tengah gemuruh pesta yang diselenggarakan oleh Weekenders Service Crew.
BACA JUGA:7 Lagu yang Pernah Dicover Rose BLACKPINK, Salah Satunya Lagu Oasis
Kolektif DJ tersebut telah mengubah pertemuan mahasiswa menjadi sebuah Britpop Party Service, menjelajahi kota-kota besar di Pulau Jawa. Memadukan musik, mode, dan budaya sepak bola Inggris.
"Musik adalah jiwa saya. Saya membawa Weekenders Service Crew ke kota-kota lain untuk berbagi kebahagiaan. Berbagi energi," ujar Abraham Vieniel, salah seorang pendiri kolektif berusia 24 tahun.
Bersama rekannya Bimo Nugroho, Abraham telah menjadikan proyek itu sebagai pekerjaan penuh waktu dalam dua tahun terakhir.
Semarak britpop party di Jakarta. Ratusan anak muda berpesta mengikuti alunan musik Inggris era '90an.-Yasuyoshi Chiba-AFP
BACA JUGA:Oasis Resmi Reuni, Siapkan Tur di Inggris pada 2025
Dengan lebih dari 30 ribu pengikut di Instagram, mereka membangun komunitas pecinta Britpop yang setia. Komunitas itu kerap membagikan foto-foto pesta hingga gambar para legenda. Seperti Liam Gallagher dan Damon Albarn.
Pesta Britpop ini bukan hanya soal musik, tetapi juga gaya hidup. Para penggemarnya mengenakan pakaian jalanan ala Inggris tahun 1990-an.
Mulai dari sepatu Reebok, topi bucket Kangol, hingga jaket Stone Island yang terkenal dalam budaya casual hooligan di Eropa. Beberapa bahkan mengenakan topi datar ala serial Peaky Blinders.
BACA JUGA:Eminem Jadi Korban Pembocoran Lagu, Mantan Teknisi Studio Didakwa Kasus Hak Cipta
"Seperti di Inggris. Setelah menonton sepak bola, mereka pergi ke bar. Budaya itu diadopsi oleh anak muda Indonesia," ujar Muhammad Fillah Pratama, mahasiswa berusia 18 tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: afp