Kisah Phyu Lay Khaing Selamat dari Maut dalam Gempa Myanmar

HARIAN DISWAY - Evakuasi korban gempa Myanmar masih terus dilakukan, Minggu, 30 Maret 2025. Perempuan bernama Phyu Lay Khaing berhasil diselamatkan dari reruntuhan gedung apartemen di Mandalay.

Dia ditemukan 30 jam setelah gempa dahsyat yang mengguncang Myanmar, Jumat 28 Maret 2025. 

Tepuk tangan terdengar saat Phyu Lay Khaing dikeluarkan dari Sky Villa Condominium oleh tim penyelamat.

Perempuan berusia 30 tahun itu pun dibawa keluar dari reruntuhan dengan tandu. Suaminya, Ye Aung langsung memeluknya saat tandu diturunkan.

BACA JUGA:Korban Gempa Myanmar Lebih dari 1.600 Orang, Pemimpin Junta Minta Bantuan Internasional

BACA JUGA:Cerita Korban Gempa Thailand: Gedung Runtuh dalam Sekejap, Adik Masih Terjebak

"Awalnya, saya tidak berpikir dia akan selamat," kata Ye Aung kepada AFP saat menunggu istrinya muncul dari puing-puing.

“Saya sangat senang mendengar kabar baik," katanya. Pasangan itu memiliki dua anak laki-laki: William berusia delapan tahun, dan Ethan berusia lima tahun.

Saat ambulans melaju menuju rumah sakit, Ye Aung terlihat melalui jendela memegang tangan istrinya.

Seorang pejabat Palang Merah mengatakan kepada AFP bahwa lebih dari 90 orang mungkin terperangkap di bawah reruntuhan gedung apartemen tersebut.

BACA JUGA:Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand Tewaskan Lebih dari 700 Orang, Tim Penyelamat Terus Mencari Korban

BACA JUGA:Gempa Besar Guncang Myanmar, 20 Jamaah Masjid Tewas saat Salat Jumat

Gempa dangkal berkekuatan 7,7 skala richter mengguncang wilayah barat laut Mandalay pada Jumat siang, diikuti beberapa menit kemudian oleh gempa susulan berkekuatan 6,7 skala richter.

Guncangan tersebut menghancurkan bangunan, meruntuhkan jembatan, dan merusak jalan di berbagai wilayah Myanmar, dengan kehancuran besar terlihat di Mandalay, kota terbesar kedua di negara itu yang berpenduduk lebih dari 1,7 juta jiwa. (*)

Sumber: