Cerita Korban Gempa Thailand: Gedung Runtuh dalam Sekejap, Adik Masih Terjebak

Seorang warga melihat ke arah bangunan yang runtuh di Mandalay pada 28 Maret 2025, setelah gempa bumi melanda wilayah tengah Myanmar.-STR / AFP-
HARIAN DISWAY - Gempa yang melanda Myanmar dan Thailand merusak banyak bangunan. Gedung pencakar langit yang sedang dibangun pun runtuh seketika. Ratusan pekerja konstruksi diperkirakan terjebak di dalam reruntuhan itu.
Namun ada satu yang sempat menyelamatkan diri. Ia adalah Khin Aung. Ia menceritakan bagaimana bisa terhindar dari maut ketika gedung 30 lantai di Bangkok itu runtuh dalam sekejap mata.
Di sekitar reruntuhan itu, banyak anggota keluarga yang berkumpul. Mereka diliputi kesedihan. Orang-orang itu menantikan kabar kerabatnya yang terjebak di puing-puing bangunan setinggi 30 lantai yang ambruk hanya dalam hitungan detik pada Jumat, 28 Maret 2025.
BACA JUGA: Gempa Dahsyat Myanmar-Thailand Tewaskan Lebih dari 700 Orang, Tim Penyelamat Terus Mencari Korban
Mereka berpegang pada harapan tipis bahwa orang-orang yang mereka cintai, yang tengah bekerja ketika bangunan tersebut runtuh, masih bisa ditemukan dalam keadaan hidup.
Menara tersebut sejatinya dibangun sebagai kantor pemerintahan. Khin Aung mengisahkan bagaimana bangunan itu roboh sesaat setelah adiknya masuk untuk memulai sif kerja.
“Ketika giliran kerja saya berakhir sekitar pukul 1 siang, Saya pergi ke luar untuk mengambil air. Saya sempat melihat adik saya sebelum keluar,” ujarnya kepada kantor berita Agence France-Presse.
Getaran gempa berkekuatan 7,7 itu berpusat di Myanmar. Dan saat berita ini ditulis, Junta Militer mengonfirmasi bahwa korban jiwa sudah menembus 1.000 orang.
BACA JUGA: Gempa Dahsyat Guncang Myanmar dan Thailand, Puluhan Terperangkap
“Saat saya berada di luar, saya melihat debu di mana-mana. Saya langsung berlari untuk menyelamatkan diri dari gedung yang runtuh,” ungkap Khin Aung.
“Saya mencoba melakukan panggilan video dengan adik saya dan teman-teman. Tetapi hanya satu orang yang menjawab. Namun, saya tidak dapat melihat wajahnya. Hanya mendengar bahwa dia sedang berlari,” katanya lagi.
Pasien-pasien dirawat di area pengobatan darurat yang didirikan di aula rekreasi sebuah rumah sakit di Bangkok pada 29 Maret 2025, sehari setelah gempa bumi melanda wilayah tengah Myanmar dan Thailand.-Montira RUNGJIRAJITTRANON / AFP-
Saat itu seluruh bangunan berguncang. Seketika, pembicaraannya dengan rekannya itu terputus. Bangunan itu ambruk.
Pihak berwenang memperkirakan sekitar 100 pekerja terperangkap di antara reruntuhan dan logam bengkok yang kini menjadi sisa-sisa bangunan tersebut. Sedikitnya lima korban telah dipastikan tewas. Namun jumlah itu hampir pasti akan bertambah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: