Gempa Besar Guncang Myanmar, 20 Jamaah Masjid Tewas saat Salat Jumat

Gempa Myanmar runtuhkan gedung-gedung pencakar langit -Infogempadunia-Instagram, Infogempadunia
HARIAN DISWAY- Myanmar diguncang dua gempa besar dalam selang waktu kurang dari 15 menit pada Jumat, 28 Maret 2025.
Gempa pertama bermagnitudo 7,8 mengguncang Mandalay pada pukul 12:50 waktu setempat, disusul gempa kedua bermagnitudo 7,1 pada pukul 13:02.
Guncangan dahsyat itu merenggut nyawa setidaknya 20 jamaah salat Jumat di sebuah masjid di Mandalay.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Gempa Myanmar Runtuhkan Bangunan 30 Lantai di Thailand, 43 Orang Terjebak!
Kemudian juga merobohkan gedung 30 lantai di Bangkok, Thailand, yang sedang dalam pembangunan, menyebabkan 43 pekerja terjebak di bawah reruntuhan.
Gempa pertama tercatat di koordinat 22.01°U; 96.04°T, sekitar 6 km barat laut Mandalay, dengan kedalaman 10 km.
Gempa kedua berpusat di koordinat 21.66°U; 95.96°T, sekitar 37 km selatan Mandalay, dengan kedalaman yang sama.
BACA JUGA:Gempa 7,7 SR Guncang Myanmar, PM Thailand Gelar Rapat Darurat
Menurut U.S. Geological Survey (USGS), kedua gempa tersebut dipicu oleh aktivitas patahan Sagaing yang membentang sepanjang 1.200 km di tengah Myanmar.
Guncangan tersebut terasa hingga ke negara tetangga seperti Thailand, India, Laos, Bangladesh, dan Tiongkok.
Di Bangkok, Thailand, sebuah gedung pemerintahan setinggi 30 lantai yang sedang dibangun ambruk, mengakibatkan 43 pekerja terperangkap di bawah reruntuhan.
BACA JUGA:MotoGP Gempar! Toprak Razgatlioglu Dikabarkan Tinggalkan BMW untuk Honda
Selain itu, kerusakan serius juga dilaporkan terjadi di Chiangmai dan beberapa kota besar lainnya di Thailand.
Di Mandalay, momen tragis terjadi saat jamaah tengah menjalankan salat Jumat.
Guncangan terjadi tepat setelah khutbah dimulai menyebabkan bagian atap masjid runtuh dan menewaskan 20 orang di tempat.
BACA JUGA:Gempa M4,4 Guncang Yogyakarta, BMKG Dikritik, Dianggap Terlambat Mengumumkan
Proses evakuasi korban masih berlangsung hingga saat ini dengan bantuan dari relawan dan tim penyelamat yang terus berdatangan.
Patahan Sagaing sebelumnya pernah memicu gempa besar pada 16 Juli 1956 (magnitudo 7,1), 1939 (magnitudo 8,3), dan 1946 (magnitudo 8,3).
Kondisi itu pun menunjukkan bahwa patahan tersebut berpotensi memicu gempa besar di masa depan.
*) Mahasiswa magang UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: