5 Pabrik Gula Bersejarah di Indonesia, Tidak Semuanya Angker, Ada yang Jadi Rest Area

PG De Tjolomadoe, sebuah pabrik gula yang diubah menjadi timpat wisata prestisius. --niagatour
HARIAN DISWAY - Film Pabrik Gula bisa menjadi salah satu pilihan bagi pecinta film horor Indonesia di momen Lebaran.
Tidak hanya soal horor, film ini juga sekaligus sedikit mengenalkan industri gula di tanah air yang pernah mencapai masa jayanya pada masa kolonial.
Bagi yang sudah nonton, pasti tahun bahwa film ini mengangkat tentang teror yang mengintai di balik bangunan tua bekas Pabrik Gula yang penuh misteri.
Film ini diangkat dari thread viral Simpleman, penulis yang sukses dengan KKN di Desa Penari. Film ini digarap oleh MD Pictures dan dibintangi Erika Carlina, Arbani Yasiz, serta Ersya Aurelia. Sejak diumumkan mulai syuting pada 30 Oktober 2024, film ini sudah dinantikan banyak orang dan dijadwalkan tayang di bioskop pada 31 Maret 2025.
Cerita berpusat pada Endah (Ersya Aurelia) dan Jaka (Arbani Yasiz), dua buruh musiman yang bekerja di pabrik gula tua yang menyimpan rahasia kelam. Malam-malam mereka dihantui suara-suara aneh, hingga teror nyata dimulai ketika Endah mengikuti sosok misterius ke dalam gelapnya pabrik.
Satu per satu pekerja mengalami kecelakaan mengerikan, mengungkap bahwa pabrik ini berdiri di atas kerajaan demit yang tengah murka.
Sejak itu, pabrik gula tak lagi hanya tentang sejarah manis kejayaan industri, tetapi juga kisah mistis yang membayangi bangunan-bangunan tua. Namun, tak semua pabrik gula berakhir dalam kehancuran atau legenda horor.
Beberapa di antaranya justru bangkit menjadi destinasi wisata menarik. Dari bekas pabrik di Jawa Tengah hingga Jawa Timur, jejak manis industri ini masih bisa disaksikan dalam bentuk yang berbeda. Berikut lima pabrik gula yang kini menjadi tempat wisata, ikonik dan menyimpan kisah panjang tentang kejayaan masa lalu.
BACA JUGA:5 Fakta Menarik Film Horor Pabrik Gula, Siap Hantui Penonton!
BACA JUGA:Film Horor Pabrik Gula Tayang Hari Ini! Hadir dalam Dua Versi Kengerian
1. PG De Tjolomadoe, Yogyakarta
PG De Tjolomadoe, sebuah pabrik gula yang diubah menjadi timpat wisata prestisius. --niagatour
Dulunya, PG De Tjolomadoe merupakan salah satu pabrik gula terbesar di Indonesia. Pabrik ini berdiri sejak zaman kolonial dan menjadi saksi bisu kejayaan industri gula di tanah air. Namun, setelah mengalami kemunduran, bangunan ini akhirnya direvitalisasi menjadi destinasi wisata sejarah dan budaya yang menarik.
Kini, De Tjolomadoe telah bertransformasi menjadi museum industri yang menawarkan pengalaman edukatif. Pengunjung bisa melihat langsung mesin-mesin pengolahan tebu yang masih terawat dengan baik. Sekaligus memahami sejarah panjang industri gula melalui berbagai instalasi interaktif, serta menikmati berbagai pameran seni dan budaya.
Tak hanya itu, bangunan megah bergaya kolonial ini juga menjadi lokasi konser dan acara besar, menambah daya tarik bagi wisatawan.
Selain sejarah dan budaya, kawasan ini juga memiliki area kuliner yang menyajikan aneka makanan khas. Berjalan-jalan di De Tjolomadoe seakan membawa kita kembali ke masa kejayaan industri gula, tetapi dalam nuansa modern yang tetap mempertahankan esensi sejarahnya.
2. PG Banjaratma
Pabrik gula Banjaratma diubah menjadi rest area di Brebes. --catatannobi
PG Banjaratma mungkin paling unik diantara yang lain. Alih-alih menjadi bangunan angker atau terbengkalai, pemerintah dengan kreatif menyulap PG Banjaratma menjadi rest area heritage. Memanfaatkan lokasinya yang tepat berada di samping Jalan Tol Pejagan-Pemalang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: