Mengenal Berbagai Aspek Lebaran Effect Pasca Hari Raya

BACA JUGA:Sedih Liburan Usai? Ini Arti Post Holiday Blues Beserta Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

3. Aspek Sosial

Lebaran identik dengan tradisi silaturahmi. Hubungan sosial yang mungkin renggang selama setahun, bisa kembali terhubung dalam sekejap.

Namun, interaksi yang intens itu juga bisa memunculkan gesekan kecil. Terutama jika ada isu yang belum selesai di masa lalu.

Tak jarang, momen Lebaran juga membuka kembali luka lama. Baik antarkeluarga maupun tetangga. Maka, perlu kedewasaan emosional dan komunikasi yang baik. Agar silaturahmi membawa kedamaian dan bukan justru memperkeruh suasana.

4. Aspek Kesehatan

Perubahan pola makan dan tidur selama Ramadan dan Lebaran sering berdampak pada kondisi fisik. Apalagi jika mengonsumsi makanan tinggi lemak dan gula saat Lebaran. Itu bisa memicu gangguan pencernaan, peningkatan kolesterol, atau gula darah bagi yang tidak berhati-hati.

BACA JUGA:10 Makanan dan 5 Aktivitas untuk Turunkan Kolesterol Setelah Iduladha

Setelah Lebaran, penting untuk kembali ke pola hidup sehat. Olahraga ringan, konsumsi makanan berserat, dan istirahat cukup bisa membantu tubuh beradaptasi kembali.

Secara sederhana, Lebaran Effect merangkum perubahan signifikan dalam perilaku ekonomi, kesehatan, sosial, dan psikologis masyarakat Indonesia setelah merayakan Hari Raya Idulfitri.

Memahami Lebaran Effect sangat penting bagi individu. Dengan pemahaman itu, siapa pun mengelola keuangan dan kesehatan pasca Lebaran. Serta bagi pelaku bisnis untuk mengidentifikasi peluang dan menyesuaikan strategi mereka.

BACA JUGA:Menjaga Spirit Ramadan: Amalan yang Bisa Dilanjutkan setelah Lebaran

Dengan kesadaran dan pengelolaan yang tepat, kita bisa melewati fase itu dengan lebih seimbang. Juga menjadikan semangat Lebaran sebagai inspirasi untuk menjalani hari-hari berikutnya. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura.

Sumber: