4 Bahaya Duduk Terlalu Lama yang Sering Diabaikan

4 Bahaya Duduk Terlalu Lama yang Sering Diabaikan

Duduk terlalu lama dapat menyebabkan penyakit apabila tidak disadari gejalanya dan tidak ditangani dengan baik. -Freepik-Pinterest


Gangguan postur dan masalah otot bisa menimbulkan penyakit serius apabila tidak ditangani dengan baik. -Astuces de Grand-Mère-Pinterest

Dampak lain yang tak kalah mengganggu adalah perubahan pada postur tubuh. Duduk dengan posisi yang tidak ramah bagi tubuh dalam waktu lama dapat menyebabkan ketegangan pada leher, bahu, dan punggung bawah.

Banyak pekerja kantoran yang mengeluhkan sakit pinggang kronis, padahal sumber masalahnya adalah kebiasaan duduk dalam posisi yang salah atau terlalu lama. 

Kebiasaan ini tanpa disadari menekan tulang belakang dan otot-otot pendukungnya, sehingga rasa nyeri pun akan terasa secara berulang. Otot-otot tubuh yang jarang digunakan pun perlahan melemah, terutama otot perut dan punggung.

Hal ini bisa mengganggu keseimbangan dan membuat seseorang rentan mengalami cedera ketika bergerak atau berolahraga.

BACA JUGA: Jambu Bisa Menyembuhkan Kram Otot, Masih Ada 7 Manfaat Lain untuk Kesehatan Anda, Yuk Baca!

4. Langkah kecil untuk mencegahnya

Kabar baiknya, kebiasaan duduk terlalu lama bisa dikurangi dengan langkah-langkah kecil namun konsisten. Misalnya, berdiri dan melakukan peregangan setiap 30–60 menit sekali.

Gunakan tangga alih-alih lift, jalan kaki saat menelepon, atau coba meja kerja yang bisa diatur agar bisa digunakan sambil berdiri. Duduk bukanlah musuh.

Namun, duduk terlalu lama tanpa jeda adalah kebiasaan yang perlahan bisa menggerogoti kesehatan. Ia datang tanpa suara, tanpa gejala mencolok, hingga akhirnya berubah menjadi penyakit yang serius.

Membiasakan diri untuk lebih banyak bergerak bukan hanya soal fisik semata, tapi juga bentuk kepedulian terhadap diri sendiri. Mulailah sadar akan pentingnya bergerak, sekecil apa pun itu sebab dalam tubuh yang aktif, ada kesehatan yang terus terjaga. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: