Trump Pertahankan Kebijakan Tarif Meski Tiongkok Kenakan Tarif 125% pada Barang-Barang AS

Presiden AS Donald Trump turun dari pesawat Air Force One di Bandara Internasional Palm Beach di West Palm Beach, Florida, pada 11 April 2025. Trump Pertahankan Kebijakan Tarifnya meski Tiongkok Kenakan Tarif 125% pada Barang AS. --MANDEL NGAN / AFP
HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, ngotot mempertahankan kebijakan tarifnya meskipun Tiongkok baru saja mengumumkan kenaikan tarif hingga 125% pada barang-barang asal Amerika.
Kenaikan tarif ini merupakan balasan dari Tiongkok atas kebijakan perdagangan yang semakin memanas antara kedua negara besar ini.
Trump menyatakan bahwa kebijakan tarif yang dijalankannya saat ini sedang berjalan dengan baik, meskipun dampaknya terasa di pasar global.
BACA JUGA:Balas Amerika, Tiongkok Resmi Naikkan Tarif Impor AS Jadi 125 Persen
Dalam sebuah unggahan di media sosial, Trump menyebutkan bahwa kebijakan ini sangat menguntungkan bagi Amerika dan dunia.
Meskipun demikian, kebijakan tarif tersebut sempat menyebabkan gejolak di pasar saham global. Beberapa efek antara lain dolar AS yang anjlok, obligasi pemerintah AS yang tidak lagi diminati, dan fluktuasi saham di Wall Street.
Para pekerja di lantai Bursa Efek New York (NYSE) pada 11 April 2025 di New York City. Trump Pertahankan Kebijakan Tarifnya meski Tiongkok Kenakan Tarif 125% pada Barang AS. --Spencer Platt / AFP
Pada awalnya, Trump mengumumkan tarif impor baru untuk sejumlah negara, termasuk Tiongkok. Namun, kebijakan tersebut kemudian dijeda selama 90 hari untuk negara-negara lain, sementara tarif terhadap barang Tiongkok justru dinaikkan.
BACA JUGA:Naik Lagi! Gedung Putih Umumkan Tarif Baru China Capai 145 Persen
Gedung Putih menyatakan bahwa Trump tetap optimis tentang kemungkinan tercapainya kesepakatan dengan Tiongkok. Gedung Putih juga menyebut bahwa ada 15 negara lain yang telah mengajukan negosiasi selama masa jeda tarif.
Di sisi lain, Pemerintah Tiongkok menyatakan bahwa tarif yang dikenakan AS terhadap barang-barang Tiongkok hampir setara dengan tarif yang mereka berlakukan terhadap produk AS, yaitu 145%.
Juru bicara Kementerian Perdagangan Tiongkok menegaskan bahwa AS bertanggung jawab penuh atas ketegangan ini. Ia menyebut kebijakan tarif Trump sebagai lelucon dan permainan angka yang tidak akan efektif.
BACA JUGA:Trump Dituding Lakukan Manipulasi Pasar, Senator AS Desak Investigasi
Meski begitu, Tiongkok memastikan bahwa tarif tidak akan dinaikkan lebih tinggi lagi karena hampir tidak ada impor yang bisa dilakukan pada tarif tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: