Balas Amerika, Tiongkok Resmi Naikkan Tarif Impor AS Jadi 125 Persen

Balas Amerika, Tiongkok Resmi Naikkan Tarif Impor AS Jadi 125 Persen

Presiden Tiongkok Xi Jinping berbicara dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol pada 11 April 2025. Sebagai respons atas kenaikan tarif barang Tiongkok oleh Presiden AS sebesar 145 persen, Tiongkok secara resmi menaikkan tarif impor barang AS--Andres MARTINEZ CASARES / AFP

HARIAN DISWAY - Perang dagang semakin panas. Tiongkok secara resmi memutuskan untuk menaikkan tarif impor terhadap barang-barang asal Amerika Serikat (AS) menjadi 125 persen mulai Sabtu, 12 April 2025 besok

Kebijakan ini merupakan balasan langsung atas langkah Presiden AS Donald Trump yang sebelumnya menaikkan tarif terhadap produk-produk asal Tiongkok hingga 145 persen pada Kamis, 10 April 2025.

Dalam pernyataan resminya, Kementerian Perdagangan Tiongkok menyebut kebijakan tarif dari AS sebagai permainan angka yang tidak memiliki arti praktis dalam konteks ekonomi nyata.


Presiden AS Donald Trump di Portico Selatan Gedung Putih pada 9 April 2025, di Washington, DC. Sebagai respons atas kenaikan tarif barang Tiongkok oleh Presiden AS Donald Trump sebesar 145 persen, Tiongkok secara resmi menaikkan tarif impor barang asal AS--SAUL LOEB / AFP

BACA JUGA:Naik Lagi! Gedung Putih Umumkan Tarif Baru China Capai 145 Persen

Tiongkok bahkan menyebut bahwa tarif tersebut mencerminkan upaya penindasan dan pemaksaan oleh AS. Mereka menilai manuver Trump menyerupai sebuah lelucon politik.

Langkah ini menjadi respons terbaru dalam perang dagang yang semakin memanas antara dua ekonomi terbesar dunia. Tiongkok menegaskan bahwa pihaknya tidak akan lagi menanggapi kenaikan tambahan tarif dari Trump.

Sebaliknya, negara tersebut bersiap membawa sengketa ini ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO), sekaligus menyerukan kerja sama dengan Uni Eropa untuk melawan kebijakan ekonomi sepihak dari AS.

BACA JUGA:Trump Tunda Kenaikan Tarif untuk 75 Negara, tapi Tiongkok Justru Dihantam 125 Persen

Presiden Xi Jinping dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, mengatakan bahwa China dan Uni Eropa perlu bersatu melawan tindakan sepihak dan menjaga stabilitas ekonomi global.

Ia menegaskan bahwa tidak ada pemenang dalam perang dagang, sembari mengkritik langkah Trump yang dinilai merusak tatanan perdagangan dunia.


Para pejalan kaki berjalan di depan papan elektronik yang menunjukkan angka pembukaan pada Indeks Hang Seng di Hong Kong pada 11 April 2025. Sebagai respons atas kenaikan tarif barang Tiongkok oleh AS, Tiongkok secara resmi menaikkan tarif impor barang AS--Peter PARKS / AFP

Sebelumnya, Trump sempat menunda tarif untuk puluhan negara selama 90 hari sebagai bagian dari strategi negosiasi dagang. Meski begitu, tarif tinggi terhadap China tetap diberlakukan.

BACA JUGA:Badai Tarif Trump, Strategi Geopolitik atau Gertakan Dagang?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: