International Golo Mori Jazz 2025, Inisiatif untuk Meningkatkan Pariwisata dan Perekonomian Lokal

International Golo Mori Jazz 2025, Inisiatif untuk Meningkatkan Pariwisata dan Perekonomian Lokal

ITDC mengganeng Jazz Gunung Indonesia. Kolaborasi mereka mewujud dalam International Golo Mori Jazz 2024.-@anjasmaulana-

MANGGARAI BARAT, HARIAN DISWAY - International Golo Mori Jazz (IGMJ) 2025, perayaan musik yang menyatukan budaya, alam, dan harmoni. Pun, diharapkan dapat membangkitkan perekonomian setempat.

Ajang itu digelar pada 12 April 2025 di Golo Mori Convention Center (GMCC), Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur

Event itu diinisiasi oleh PT Jazz Gunung Indonesia, mengusung konsep perhelatan konser jazz bernuansa etnik yang diselenggarakan di amfiteater terbuka, tempat destinasi wisata, dan kawasan pegunungan yang sejuk. 

BACA JUGA:Tiket International Golo Mori Jazz 2025 Sudah Tersedia, Jangan Sampai Kehabisan!

Tujuannya agar musik dan musisi jazz dapat tampil. Sekaligus mempromosikan tempat wisata yang disinggahi.

Jazz Gunung Indonesia pertama kali menggelar Jazz Gunung Bromo pada 2009. Pada 2016, digelar Jazz Gunung di kawasan Ijen, Banyuwangi. Ajang itu bertajuk Ijen Summer Jazz.

Saat ini, Jazz Gunung telah menjadi rangkaian atau series. Ada Jazz Gunung Slamet di Purwokerto dan Jazz Burangrang di Bandung. Tahun ini, adalah ajang International Golo Mori Jazz 2025.


Founder Jazz Gunung Indonesia Sigit Pramono menyebut bahwa gelaran International Golo Mori Jazz 2025 berupaya untuk meningkatkan pariwisata dan perekonomian lokal.-Sigit Pramono-

BACA JUGA:Harmoni Jazz di Ujung Timur, International Golo Mori Jazz 2025 Hadir Pada 12 April 2025

International Golo Mori Jazz sebetulnya hendak digelar pada 2024. Namun saat itu, terjadi letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki. 

"Karena kondisi force majeure, ajang itu kami tunda. Baru kami gelar saat ini, 12 April 2025," ujar CEO Jazz Gunung Indonesia Bagas Indyatmono.

Gelaran jazz di tempat-tempat wisata dianggap mampu membangkitkan perekonomian dan pariwisata. 

BACA JUGA:Gunung Lewotobi Erupsi, International Golo Mori Jazz 2024 Ditunda Awal 2025

Founder Jazz Gunung Sigit Pramono menyebut bahwa mengembangkan pariwisata tidak bisa hanya bergantung pada tempat yang indah saja. Namun, harus dibarengi dengan pengembangan seni-budaya di dalamnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: