Prabowo Upayakan Pertemuan dengan Trump untuk Bahas Tarif Impor

Menteri Luar Negeri RI mengungkapkan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah lama ingin bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump-Disway.id/Anisha Aprilia-
HARIAN DISWAY – Presiden Prabowo Subianto ingin bertemu Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membahas isu tarif impor yang kini menjadi sorotan global.
Ia pun sudah meminta waktu untuk berdialog dengan Trump secara resmi. Terutama dalam konteks meningkatnya tensi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok.
“Saya sudah minta waktu, mudah-mudahan ya,” ujar Prabowo dalam keterangan persnya di Antalya, Turki, usai menghadiri Forum Diplomasi Antalya 2025. Pernyataan itu disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Sabtu, 12 April 2025.
BACA JUGA:Trump Pertahankan Kebijakan Tarif Meski Tiongkok Kenakan Tarif 125% pada Barang-Barang AS
Ya, ketegangan antara AS dan Tiongkok akibat kebijakan tarif impor yang saling diberlakukan telah berdampak pada banyak negara, termasuk Indonesia.
Prabowo berharap agar kedua negara adidaya tersebut dapat mencapai kesepakatan damai dalam perang dagang yang sedang berlangsung.
Ia menegaskan bahwa Indonesia bersikap netral dan tidak berpihak dalam konflik tersebut. Indonesia, menurutnya, menjalin hubungan baik dengan kedua negara.
BACA JUGA:Trump Dituding Lakukan Manipulasi Pasar, Senator AS Desak Investigasi
“Saya berharap pada akhirnya mereka akan mencapai kesepakatan. Kami tidak memihak siapa pun. Kami menghormati semua negara," jelasnya.
Indonesia, kata Prabowo, menganggap Tiongkok dan Amerika Serikat sebagai teman baik. Oleh karena itu, Indonesia pun ingin menjadi jembatan bagi keduanya.
Rencana pertemuan Prabowo dan Trump juga diperkuat oleh pernyataan Menteri Luar Negeri RI Sugiono.
BACA JUGA:Sebut Xi Jinping 'Kawan Lama', Trump Kirim Sinyal Damai di Tengah Perang Dagang?
Ia menyebut bahwa pemerintah Indonesia telah mengajukan permintaan resmi untuk pertemuan dengan Presiden Trump, bahkan sejak awal masa jabatannya.
“Kita sudah melayangkan permintaan pertemuan dengan Presiden Trump jauh sebelum kebijakan tarif diberlakukan,” ujar Sugiono.
Ia menambahkan bahwa langkah tersebut diambil dalam rangka memperkuat hubungan bilateral antara AS dan Indonesia.
BACA JUGA:Trump Tunda Kenaikan Tarif untuk 75 Negara, tapi Tiongkok Justru Dihantam 125 Persen
Hingga saat ini, Kementerian Luar Negeri masih menunggu konfirmasi waktu pasti untuk pertemuan antara Presiden Prabowo dan Presiden Trump.
Sementara itu, terkait kebijakan tarif AS, Indonesia menjadi salah satu dari 75 negara yang terdampak kebijakan tarif resiprokal sebesar 32 persen, yang semula dijadwalkan berlaku sejak 9 April lalu.
BACA JUGA:Trump Naikkan Tarif Tiongkok jadi 125 Persen, Tunda Pemberlakuan Tarif untuk Negara Lain
Namun, pemerintahan Trump menunda pemberlakuan tarif tersebut selama 90 hari bagi negara-negara mitra dagang, termasuk Indonesia.
Untuk merespons kebijakan ini, pemerintah Indonesia telah mengirimkan tim negosiasi ke Amerika Serikat.
*) Mahasiswa magang dari Universitas Trunojoyo Madura
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: