Don Dasco

Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad --Anisha Aprilia
BACA JUGA:Sufmi Dasco Minta Kementerian ATR/BPN Batalkan Sertifikat Atas Laut Tangerang
Para Don itu menjadi godfather yang mempunyai jaringan anak buah yang bekerja klandestin, di bawah tanah. Para Don itu tidak suka publikasi dan jarang tampil di depan publik. Kendati demikian, kekuasaannya besar dan tidak terbatas.
Don Dasco punya jaringan yang luas dan kuat. Di lingkungan elite politik sekarang muncul istilah ”kabinda” dan ”adidas” untuk menggambarkan jaringan Don Dasco. Kabinda adalah akronim dari ”kawan binaan Dasco” dan adidas akronim dari ”anak didik Dasco”.
Kabinda terdengar lebih seram karena seperti berasosiasi dengan BIN (Badan Intelijen Negara). Sedangkan adidas terdengar lebih segar karena berasosiasi dengan merek sepatu.
BACA JUGA:Prabowo Telepon Dasco saat Audiensi DPR, Janji Benahi Nasib Hakim Indonesia
BACA JUGA:DPR Jadwalkan Ulang Pengesahan RUU Pilkada, Dasco: Kita Lihat Perkembangannya
Don Dasco memegang peran penting dalam banyak peristiwa politik strategis. Pertemuan politik Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri pekan ini adalah hasil kerja Don Dasco.
Don Dasco menjadi mastermind di balik bergabungnya Prabowo Subianto dengan Jokowi setelah Pilpres 2019. Pertemuan ikonik di MRT antara Prabowo dan Jokowi menjadi prestasi cemerlang Don Dasco dan menandai perubahan drastis strategi politik Prabowo menuju kekuasaan.
Don Dasco menjadi operator politik Prabowo yang paling efisien dan efektif. Ia menjadi ketua harian Partai Gerindra dan mempunyai gelar profesor di belakang namanya. Sempurna sudah sosoknya sebagai seorang Don.
Mungkin gambaran fisiknya tidak match dengan sosok godfather seperti Don Carleone atau Al Capone. Don Dasco lebih mirip dengan Napoleon Bonaparte yang kecil dan imut, tapi jago dalam mengerahkan pasukan di peperangan.
Momen pertemuan KRL antara Jokowi dan Prabowo menandai kemenangan faksi Don Dasco di Partai Gerindra. Strategi oposisi yang diterapkan Prabowo melawan Jokowi berubah 180 derajat menjadi straregi kooperasi.
Dalam tempo lima tahun, Prabowo bisa membuktikan diri sebagai sekutu tepercaya Jokowi dan kemudian menjadi ”the heir”, ahli waris politik Jokowi. Strategi pragmatis ala Don Dasco terbukti ampuh membawa Prabowo ke tampuk kekuasaan yang diimpikan.
Kemunculan Don Dasco berhasil menyisihkan faksi Fadli Zon dari ring satu Prabowo. Sejak 2019 Fadli Zon di-grounded dan dipaksa untuk tutup mulut. Fadli Zon yang semula vokal terhadap Jokowi mendadak senyap.
Selama lima tahun masa pemerintahan Jokowi, Fadli Zon dikenal sebagai pengkritik utama. Bersama Fahri Hamzah di DPR RI, Fadli Zon dikenal sebagai ”ganda putra” yang setiap saat selalu mengkritik tajam Jokowi.
Duet maut Fadli Zon-Fahri Hamzah tidak segan menyebut Jokowi sebagai plonga-plongo yang identik dengan sebutan bodoh. Duet maut juga menjuluki Jokowi sebagai Prabu Kantong Bolong.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: