Tri Hari Suci, Makna di Balik Kamis Putih, Jumat Agung, dan Malam Paskah

Trihari Suci adalah rentetan hari yang memperingati pengorbanan Yesus atas dosa dan maut. --Pexels
Tidak ada perayaan Ekaristi pada Jumat Agung. Namun, umat diajak untuk fokus pada pengorbanan Kristus. Mengenang Ia yang memilih wafat demi keselamatan umat manusia.
Di balik itu semua, Jumat Agung bukan sekadar peringatan wafatnya Yesus. Tapi juga mengenang pengorbanan-Nya untuk menebus dosa umat manusia. Dalam ajaran Kristiani, peristiwa itu menjadi wujud kasih terbesar.
Malam Paskah: Kemenangan terang atas kegelapan
Malam paskah menjadi puncak dari Tri Hari Suci dan sebagai malam kemenangan bagi kebangkitan Yesus dan kehidupan baru umat Kristen. --Pexels
Malam Paskah yang dirayakan pada malam Sabtu menjelang Minggu adalah puncak dari Tri Hari Suci. Dimulai dalam gelap, kemudian dinyalakan oleh cahaya lilin Paskah. Hal itu menggambarkan kemenangan Kristus atas maut dan dosa.
BACA JUGA:Warga Kristen Palestina Rayakan Paskah Dengan Perasaan Was Was
Malam Paskah juga terdapat pembacaan sejarah Kristus. Sebagai simbol atas suka cita kebangkitan Yesus dan kehidupan baru.
Itulah saat ketika Gereja bersukacita karena terang Kristus kembali bersinar. Membawa harapan baru bagi dunia.
Tri Hari Suci 2025 mengajak umat Kristiani untuk tidak hanya mengingat peristiwa sejarah Yesus. Tetapi menghidupinya kembali dalam iman.
BACA JUGA:7 Makanan Khas Paskah dan Makna di Baliknya
Dari Kamis Putih yang penuh kasih, Jumat Agung yang hening dan duka, hingga malam Paskah yang penuh sukacita. Setiap tahapan membawa umat semakin dalam memahami misteri kasih Allah. (*)
*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: