Chandelier dan Nilai Religius Penduduk Banten dalam Pameran Seni Instalasi ARTJOG 2025

Nilai religius penduduk Banten di balik chandelier pada pameran seni instalasi ARTJOG 2025. - Ilmi Bening - Harian Disway
Setelah pohon ditebang, beberapa penduduk Banten melaporkan Haji Wasyid ke pengadilan kolonial Belanda. Mereka memfitnahnya karena dianggap merampas hak orang lain. Haji Wasyid akhirnya dijatuhi denda 750 gulden dan dipenjara.
Kemudian seorang Asisten Residen Belanda bernama Goebels menjenguk Haji Wasyid yang tengah berada di balik jeruji.
Goebels memberikan ancaman kepada Haji Wasyid dan mengngkapkan rencananya untuk merobohkan menara masjid yang berada di Jombang Tengah. Alasannya karena suara azan salat Subuh yang mengganggu di pagi hari.
Ilustrasi penjajah Belanda dan rakyat Indonesia zaman dahulu. - Arsip Nasional RI - Youtube
Setelah keluar dari penjara, Belanda terus mencari tahu pergerakan Haji Wasyid. Belanda lalu mengeluarkan pengumuman kepada para penduduk desa. Supaya mereka tidak menyuarakan azan dan salawat dengan keras.
Kebijakan Belanda tersebut akhirnya mengakibatkan pemberontakan rakyat Banten. Memicu terjadinya peristiwa Geger Cilegon untuk mengusir kaum penjajah. Dalam peristiwa itu, Haji Wasyid tewas saat berperang melawan Belanda.
BACA JUGA:Resmi Ditutup Tisna Sanjaya, Animo Masyarakat pada ARTJOG 2024 Meningkat Dibandingkan Tahun Lalu
Apabila pengunjung datang ke seni instalasi ARTJOG 2025, pengunjung bisa mengingat kembali masa itu dengan mengamati bentuk Chandelier yang menyala.
Itu adalah sebuah masa yang sangat sulit karena masyarakat tidak mendapatkan kebebasan untuk beribadah, memeluk agama, dan menyuarakan pendapat.
Belanda telah menghancurkan kehidupan rakyat Banten pada 1888, layaknya representasi seni pecahan kaca yang berada di bawah Chandelier dalam ARTJOG 2025.
BACA JUGA:Resmi Ditutup Tisna Sanjaya, Animo Masyarakat pada ARTJOG 2024 Meningkat Dibandingkan Tahun Lalu
Kala itu, demokrasi telah remuk dan pecah berkeping-keping. Sama seperti suara rakyat Banten yang dibungkam. Karena dianggap pemberontak. Padahal mereka hanya membutuhkan keadilan dan hak kemanusiaan.
Tak hanya cerita di balik Chandelier, pameran seni ARTJOG 2025 mempunyai nilai sejarah yang beragam. Pengunjung dapat mencari tahu sejarah lainnya yang berhubungan dengan objek seni karya Jompet secara langsung.
Pameran tersebut berlangsung sampai 3 Mei 2025 di Pasar Tunjungan lantai 3, Surabaya.(*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: