Kejagung Lantik Kajati Enam Provinsi, Termasuk Kajati Jatim

Pelantikan enam Kepala Kejaksaan Tinggi oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin--Humas Kejaksaan Agung
Selain itu, perhatian serius juga perlu diberikan dalam evaluasi penanganan perkara tindak pidana korupsi di seluruh wilayah, baik di tingkat Kejati, Kejaksaan Negeri (Kejari), hingga Cabang Kejari. Di sisi lain, penting pula membangun sinergi yang solid dengan Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), yang secara khusus dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2025 untuk melakukan penertiban kawasan hutan.
Dalam rangka memperkuat kinerja, pengawasan internal dan melekat terhadap seluruh jajaran Kejaksaan harus terus dimaksimalkan. Jaksa Agung berpedan bahwa langkah ini diiringi dengan upaya optimalisasi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) secara efektif dan tepat sasaran.
“Sumpah jabatan bukan sekedar formalitas, melainkan janji spiritual kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang harus dipertanggung jawabkan. Mari bekerja dengan semangat Tri Krama Adhyaksa demi kemajuan institusi,” tandas Jaksa Agung memberi petuah pada Kepala Kejati yang dilantik.
“Jika masih ada yang melanggar, saya tidak akan ragu untuk mencopot jabatannya,” imbuhnya.
BACA JUGA:Kejagung Periksa 12 Saksi Kasus Gratifikasi PN Jakpus
BACA JUGA:Perkuat Pembuktian, Kejagung Periksa 9 Saksi Baru Kasus Korupsi Pertamina
Acara pelantikan tersebut turut dihadiri para Jaksa Agung Muda, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kejaksaan RI, Kepala Badan Pemulihan Aset, para Staf Ahli Jaksa Agung, Ketua Umum Ikatan Adhyaksa Dharmakarini Pusat beserta anggotanya, serta pejabat di Eselon II lingkungan Kejagung.
Para pejabat jajaran Jaksa Agung yang hadir di pelantikan enam Kepala Kejaksaan Tinggi--Humas Kejaksaan Agung
Tidak lupa juga para istri-istri pejabat turut menjadi tamu undangan, serta Jaksa Agung memberikan apresiasi penuh atas dukungan dan ketulusan yang diabdikan.
Istri pejabat Kejaksaan Agung yang turut diundang--Humas Kejaksaan Agung
“Akhir kata, saya berpesan bahwa semakin tinggi jabatan yang kita raih berarti semakin bijak pula kita dalam bertindak terutama dalam setiap pengambilan keputusan dilingkup tanggung jawab yang kita emban,” tutupnya. (*)
*) Mahasiswa Magang dari prodi Sastra Indonesia, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: