Mengenal KB Steril, Pilihan Kesha Ratuliu Setelah Anak Ketiga

Mengenal KB Steril, Pilihan Kesha Ratuliu Setelah Anak Ketiga

Kesha Ratuliu memutuskan menjalani KB steril setelah melahirkan anak ketiganya sebagai bentuk perencanaan keluarga yang matang. -kesharatuliu-Instagram

“Padahal IUD dikenal sebagai salah satu KB dengan tingkat kegagalan paling kecil. Tapi aku gagal dua kali. Jadi kami memilih metode yang lebih aman,” jelasnya.

BACA JUGA:Aaliyah Massaid dan Thariq Halilintar Umumkan Kehamilan Anak Pertama

Kesha mengaku kehamilan ketiganya terjadi di luar rencana. Meski sempat merasa kaget karena sudah menggunakan IUD, ia dan suami tetap bersyukur atas kelahiran anak ketiga mereka.

Apa Itu KB Steril?


KB steril atau tubektomi dilakukan dengan cara memotong atau menutup saluran tuba falopi sehingga mencegah pembuahan secara permanen. --Freepik

KB steril atau tubektomi adalah metode kontrasepsi jangka panjang yang bersifat permanen. Itu ditujukan untuk perempuan.

Prosedur tersebut dilakukan dengan cara memotong atau menutup saluran tuba falopi. Guna mencegah pertemuan antara sel telur dan sperma.

BACA JUGA:5 Mitos Seputar Kehamilan dan Faktanya

Dengan terputusnya jalur tersebut, pembuahan tidak akan terjadi. Sehingga kehamilan dapat dicegah secara efektif.

Tubektomi umumnya direkomendasikan bagi perempuan yang merasa jumlah anaknya sudah cukup. Atau  mereka yang tidak memiliki rencana untuk menambah keturunan.

Metode itu tergolong aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi. Meski demikian, karena sifatnya yang tidak dapat dibatalkan, keputusan untuk menjalani tubektomi harus didasari pertimbangan yang matang. Serta pemahaman yang menyeluruh tentang prosedurnya.

BACA JUGA:6 Gejala Kanker Kolorektal yang Banyak Diidap oleh Gen Z

Keputusan Kesha Ratuliu untuk menjalani KB steril menunjukkan bahwa pilihan kontrasepsi merupakan hal yang sangat pribadi dan harus dihargai.

Dalam konteks perencanaan keluarga, langkah itu mencerminkan kesadaran dan tanggung jawab terhadap masa depan. Baik dari sisi kesehatan maupun kesejahteraan keluarga.

Keterbukaan Kesha dalam membagikan pengalamannya di media sosial juga menjadi kontribusi positif terhadap edukasi kesehatan reproduksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: