Subsidi Hybrid Jadi ‘Pelampung’ saat Pasar Mobil Lesu

Subsidi Hybrid Jadi ‘Pelampung’ saat Pasar Mobil Lesu

Unit Toyota Hybrid di Auto 2000 Basuki Rahmat Surabaya, Rabu, 23 April 2025.-Boy Slamet-Harian Disway -

Di AS sendiri, misalnya, sektor otomotif yang selama ini menjadi andalan ekonomi diperkirakan akan mengalami lonjakan biaya produksi. Sehingga harga jual produk bisa naik hingga 40 persen.

BACA JUGA:Antisipasi Tarif Trump, Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia

Namun, Gaikindo pun tetap menargetkan total penjualan mobil di Indonesia tahun ini mencapai 900 ribu unit. Target tersebut naik dari capaian 2024 yang sebesar 865 ribu unit.

Tentu tidak mudah dicapai, apalagi jika tekanan eksternal dan lemahnya permintaan domestik terus berlanjut.

Sementara itu, penjualan mobil secara retail (dari diler ke konsumen) juga merosot sepanjang triwulan I 2025. Total penjualan tercatat sebesar 210.483 unit. Angka itu turun 8,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 231.027 unit.

BACA JUGA:Trump Marah Harvard Tak Penuhi Keinginannya, Ancam Cabut Hibah dan Status Bebas Pajak

“Memang tahun ini terjadi penurunan penjualan. Di Surabaya sendiri, penurunan pada triwulan pertama mencapai 26 persen. Cukup dalam,” ujar Michaelwen Kurniawan, kepala cabang Auto2000 Basuki Rahmat, kepada Harian Disway, Rabu, 23 April 2025.

Meski demikian, Toyota masih mampu bertahan di tengah tren penurunan itu. Terutama berkat lini mobil hybrid-nya seperti Zenix Hybrid.

Bahkan, sangat membantu mendongkrak penjualan merek asal Jepang tersebut. Ya, lonjakan penjualan mobil hybrid juga turut didorong oleh adanya subsidi dari pemerintah.

BACA JUGA:Trump: Pengecualian Tarif terhadap Beberapa Produk Tiongkok Hanya Bersifat Sementara

Subsidi tersebut berupa insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang Ditanggung Pemerintah (DTP) sebesar 3 persen.

Syaratnya, mobil memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40 persen. Insentif tersebut berlaku sepanjang Januari hingga Desember 2025.

“Selain itu, ada tambahan subsidi opsen dari Pemprov Jatim. Cuma, untuk kebijakan opsen ini belum jelas sampai kapan diberlakukan. Yang pasti, opsen ini cukup berdampak terhadap harga mobil,” lanjut Michaelwen.

BACA JUGA:Wuling Rayakan Ulang Tahun Ke-7: Hadirkan Mobil Andal dari Segmen Mesin, Hybrid, Maupun EV

Sebagai pemimpin pasar otomotif nasional, Toyota memang mengalami penurunan volume pasar secara keseluruhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: