Trump: Pengecualian Tarif terhadap Beberapa Produk Tiongkok Hanya Bersifat Sementara

Presiden AS Donald Trump menghadiri UFC 314 di Kaseya Center di Miami, Florida, pada 12 April 2025. Trump kembali menegaskan bahwa tidak ada satupun negara yang akan terbebas dari kebijakan tarif impor AS.--Mandel NGAN / AFP
HARIAN DISWAY - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menegaskan bahwa pengecualian tarif terhadap beberapa produk elektronik dari Tiongkok, seperti ponsel, laptop, dan semikonduktor hanya bersifat sementara.
Hal ini disampaikan dalam pernyataan resmi yang dirilis pada Minggu, 13 April 2025, setelah pemerintah AS memberikan pengecualian tarif untuk menjaga pasokan semikonduktor dan produk teknologi penting yang belum dapat diproduksi secara masif di AS.
Namun, Trump menyatakan bahwa pengecualian tersebut tidak akan bertahan lama, dan pemerintahannya sedang menyusun kebijakan tarif baru yang lebih rinci.
BACA JUGA:Melunak, AS Bebaskan Tarif Tambahan Untuk Barang-Barang Elektronik Tertentu dari Tiongkok
BACA JUGA:Tarif Resiprokal ala Trump: Senja Kala Era Perdagangan Bebas?
Seorang karyawan di pabrik mainan bertenaga surya di Yiwu, Tiongkok, pada 11 April 2025. Trump menegaskan semua negara terkena kebijakan tarif impor AS.--ADEK BERRY / AFP
Rincian kebijakan lebih lanjut diperkirakan akan diumumkan pada Senin, 14 April 2025. Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengonfirmasi bahwa tarif semikonduktor kemungkinan akan diberlakukan dalam satu hingga dua bulan ke depan.
Kebijakan pengecualian sementara ini memberikan manfaat bagi perusahaan teknologi besar asal AS, seperti Nvidia, Dell, dan Apple, yang memproduksi perangkat premiumnya di Tiongkok.
Sementara itu, pemerintah AS sebelumnya telah menaikkan tarif terhadap barang-barang impor dari Tiongkok hingga mencapai 145 persen, yang kemudian direspons dengan tarif 125 persen oleh pemerintah Tiongkok.
BACA JUGA:Penundaan Tarif Impor Trump Bikin Lega, Indonesia Jajaki Negosiasi dengan AS
Kementerian Perdagangan Tiongkok menilai langkah pengecualian tarif ini tidak cukup dan mendesak AS untuk membatalkan kebijakan tarif secara keseluruhan guna meredakan ketegangan perang dagang yang semakin tinggi.
Gedung Putih menyampaikan optimisme bahwa kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok masih bisa tercapai, meskipun pejabat AS menyatakan bahwa mereka menunggu langkah pertama dari pihak Beijing.
Perwakilan Dagang AS, Jamieson Greer, menambahkan bahwa mereka tidak memiliki rencana pertemuan antara Presiden Trump dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, dalam waktu dekat.
BACA JUGA:Prabowo Upayakan Pertemuan dengan Trump untuk Bahas Tarif Impor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: