Menkeu Ungkap Stabilitas Sistem Keuangan Kuartal I Terjaga Meski Diterpa Ketidakpastian Global Akibat Tarif AS

Menkeu, Sri Mulyani dalam konferensi pers hasil Rapat Berkala KSSK II tahun 2025 yang digelar pada Kamis, 24 April 2025.--Kemenkeu RI-Youtube
Sri Mulyani menjelaskan bahwa meningkatnya kecenderungan untuk menghindari risiko ini telah menyebabkan beberapa perubahan di pasar keuangan global.
BACA JUGA:Ford Hentikan Ekspor Sejumlah Mobil ke Tiongkok Akibat Tarif Perang Dagang
Salah satunya adalah penurunan imbal hasil (yield) obligasi pemerintah Amerika Serikat (US Treasury), yang menjadi indikator meningkatnya permintaan terhadap aset-aset aman.
Selain itu, indeks nilai tukar dolar AS (DXY) juga menunjukkan pelemahan, seiring dengan meningkatnya ekspektasi pasar terhadap penurunan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau Fed Fund Rate (FFR).
Kondisi ini mendorong terjadinya aliran modal dari AS menuju negara-negara lain dan aset yang dianggap aman dan lebih stabil, terutama aset pasar keuangan di Eropa, Jepang, serta ke komoditas seperti emas.
“Hal ini terjadi di tengah peningkatan ekspektasi penurunan FFR dan aliran modal dunia mengalami pergeseran dari AS ke negara dan aset yang dianggap aman atau safe haven asset,” jelas Sri Mulyani.
BACA JUGA:Antisipasi Tarif Trump, Indonesia Alihkan Ekspor ke Eropa dan Australia
Selanjutnya ia juga mengungkapkan bahwa terjadi aliran keluar dari modal negara-negara berkembang yang terus berlanjut, sehingga mengakibatkan tekanan terhadap perlemahan mata uang di berbagai negara berkembang seperti Indonesia.(*)
*)Mahasiswa magang dari UIN Sunan Ampel Surabaya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: