5 Hal yang Lebih Penting daripada IPK Selama Kuliah

Tetap bangun diri selama kuliah menjadi pribadi yang siap menghadapi tantangan dunia sesungguhnya. --Pinterest
HARIAN DISWAY - Bagi banyak mahasiswa, IPK sering dianggap sebagai tiket emas menuju kesuksesan. Seolah-olah angka pada ijazah itu akan menentukan seluruh masa depan karir dan hidup mereka.
Memang tidak salah jika kita berusaha mendapatkan nilai sebaik mungkin. Namun, realitas setelah wisuda seringkali menunjukkan cerita berbeda. Dunia kerja dan kehidupan profesional membutuhkan lebih dari sekadar angka di transkrip akademik.
Selama bertahun-tahun, banyak mahasiswa diajarkan bahwa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) adalah segalanya. Padahal, dalam dunia nyata, angka di atas kertas itu bukan satu-satunya, apalagi yang paling menentukan.
BACA JUGA: SNBT 2025: Rekomendasi 12 Jurusan Kuliah dengan Peluang Karier Cerah di Masa Depan
1. Kemampuan Berpikir Kritis dan Memecahkan Masalah
Di dunia kerja, jarang ada masalah yang jawabannya bisa ditemukan dalam satu buku teks. Kemampuan berpikir kritis seperti menganalisis situasi, mengidentifikasi masalah, dan menemukan solusi kreatif akan jauh lebih berharga.
Banyak perusahaan mencari orang yang bisa mengambil keputusan di tengah ketidakpastian, bukan sekadar menghafal teori. Jadi, aktiflah dalam diskusi, pertanyakan segala sesuatu, dan kembangkan kebiasaan untuk berpikir secara logis dan kritis.
2. Pengalaman Organisasi dan Kepemimpinan
Mengikuti organisasi kampus atau kegiatan sukarela memberi pengalaman yang tidak bisa diperoleh di ruang kelas. Di sanalah Anda belajar mengelola tim, memimpin proyek, menghadapi konflik, dan bekerja sama dengan berbagai tipe orang.
Banyak recruiter menganggap pengalaman organisasi lebih mencerminkan karakter dan potensi seseorang daripada IPK. --Pinterest
Semua soft skill ini sangat dihargai di dunia kerja dan dunia profesional. Bahkan, banyak recruiter menganggap pengalaman organisasi lebih mencerminkan karakter dan potensi seseorang daripada IPK semata.
3. Jaringan (Networking)
Seringkali, peluang terbaik datang bukan dari selembar ijazah, melainkan dari relasi yang Anda bangun. Dosen, senior, teman seangkatan, atau kolega di organisasi bisa menjadi pintu gerbang menuju karier impian.
Mulailah membangun hubungan yang baik sejak kuliah. Bukan sekadar mencari keuntungan, tetapi betul-betul membangun koneksi berbasis kepercayaan dan kontribusi. Dunia kerja banyak bergerak lewat jaringan, bukan sekadar lewat lamaran online.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: