9 Makanan yang Berbahaya Jika Dipanaskan Ulang

Waspadai 9 makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan ulang!-RossHelen-
HARIAN DISWAY - Memanaskan kembali sisa makanan adalah kebiasaan umum untuk menghemat waktu dan mengurangi pemborosan. Namun, tidak semua makanan aman untuk dipanaskan ulang.
Jika tidak dilakukan dengan benar, proses itu bisa menimbulkan risiko kesehatan serius. Seperti keracunan makanan hingga gangguan pencernaan.
Beberapa makanan dapat mengalami perubahan kimia atau perkembangan bakteri berbahaya saat disimpan dan dipanaskan ulang.
Bahkan panas dari pemanasan ulang tidak selalu cukup untuk membunuh racun atau bakteri di dalamnya.
BACA JUGA: Inilah yang Terjadi pada Tubuh Apabila Sering Mengonsumsi Makanan Pedas
Perubahan itu dapat mengganggu kesehatan. Terutama bagi bayi, lansia, wanita hamil, dan orang dengan sistem imun lemah.
Berikut daftar makanan yang sebaiknya tidak dipanaskan ulang dan tip aman mengelola sisa makanan.
Makanan yang Sebaiknya Tidak Dipanaskan Ulang
Nasi yang dibiarkan terlalu lama di suhu ruang dapat menghasilkan racun berbahaya yang tetap ada meski dipanaskan ulang-pixelshot-
Nasi
Nasi mengandung spora Bacillus Cereus yang bertahan setelah dimasak. Jika Nasi dibiarkan pada suhu ruangan terlalu lama, spora itu menghasilkan racun tahan panas yang dapat menyebabkan muntah, diare, dan sakit perut.
Kentang
Kentang yang dibiarkan dalam suhu ruangan, terutama dalam balutan aluminium foil, dapat menjadi tempat berkembangnya Clostridium botulinum. Yakni bakteri penyebab botulisme, penyakit langka namun serius.
BACA JUGA:7 Makanan yang Cegah Rambut Cepat Beruban
Bayam dan Sayuran Berdaun Hijau
Kandungan nitrat pada sayuran itu dapat berubah menjadi nitrit. Dan dalam kondisi tertentu membentuk nitrosamin yang berpotensi karsinogenik saat dipanaskan kembali.
Telur
Pemanasan ulang telur, terutama yang kurang matang, berisiko tidak membunuh bakteri Salmonella. Selain itu, tekstur telur menjadi kenyal dan rasanya berubah.
Daging Ayam
Memanaskan ulang daging ayam bisa mengubah struktur protein. Membuatnya lebih sulit dicerna. Jika tidak mencapai suhu internal 74°C, daging ayam berisiko mengandung bakteri Salmonella.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: berbagai sumber