Unjuk Gigi Mobil-Mobil Tiongkok di Auto Shanghai 2025, Racikan Kenyamanan dan Kecanggihan

Unjuk Gigi Mobil-Mobil Tiongkok di Auto Shanghai 2025, Racikan Kenyamanan dan Kecanggihan

TAMPILAN GAGAH jip Jetour, salah satu andalan Tiongkok dalam Auto Shanghai 2025.-XINHUA-

Fitur gaya hidup seperti kulkas mini, televisi, kursi berbaring, hingga suspensi canggih dan kemudi roda belakang menjadi incaran konsumen Tiongkok. Semakin mahal harga mobil, semakin tinggi pula ekspektasi fitur-fitur premium yang harus tersedia.

Beberapa pabrikan lokal, seperti Nio, bahkan mendemonstrasikan sistem suspensi baru dengan mengajak penumpang "meloncat-loncat" di dalam kendaraan untuk membuktikan kualitasnya.

BACA JUGA:Banyak Negara Sibuk Nego Amerika, Beijing Ancam akan Membalas Jika Sampai Merugikan Tiongkok

BACA JUGA:Ford Hentikan Ekspor Sejumlah Mobil ke Tiongkok Akibat Tarif Perang Dagang

Sementara itu, perusahaan suku cadang Prancis, Forvia, mencoba menggabungkan tradisi dengan teknologi. Mereka menawarkan kursi yang bisa memijat, mencubit, dan menusuk penumpangnya. Sensasi gerakan itu terinspirasi teknik pijat Tiongkok dan Thailand.

"Inovasi itu akan dipasang di kendaraan Tiongkok mulai tahun ini," ujar Zong Li, manajer inovasi Forvia.

Bukan hanya di darat, ambisi otomotif Tiongkok kini juga membubung ke langit. Sejumlah kendaraan terbang bertenaga propeler, atau eVTOL (electric Vertical Take-Off and Landing), menyeruak di antara mobil-mobil konvensional.

CATL, produsen baterai terbesar dunia, memperlihatkan konsep eVTOL mereka, setelah mengumumkan investasi besar di startup AutoFlight. Bahkan Hongqi, pabrikan yang terkenal sebagai pemasok limusin untuk Presiden Xi Jinping, memamerkan konsep "mobil terbang" untuk dua orang dengan klaim jarak tempuh 200 kilometer.

Di bidang itu, Tiongkok bergerak cepat. Mereka menyalip pemain Amerika seperti Joby dan Archer. Sementara, Eropa tampak terseok.


KABIN NYAMAN mobil Zeekr, produksi Tiongkok, dijajal oleh pengunjung Auto Shanghai 2025. Kursi penumpangnya bisa direbahkan hingga nyaman untuk tidur.-XINHUA-

Bulan lalu, perusahaan Wanfeng dari Tiongkok mengumumkan akuisisi Volocopter, startup eVTOL asal Jerman yang bangkrut. Sekali lagi, itu menjadi tanda pergeseran kekuatan industri global.

Ya, Tiongkok menunjukkan bahwa masa depan otomotif tidak lagi hanya milik Detroit, Stuttgart, atau Wolfsburg. Konsumen global, terutama yang lebih muda dan lebih digital, akan semakin tertarik pada kendaraan yang menawarkan pengalaman lebih daripada sekadar transportasi.

Pameran Auto Shanghai 2025 bukan sekadar etalase inovasi. Itu adalah warning bagi dunia. Bahwa dunia otomotif telah berubah arah. Dan Tiongkok kini berada di belakang kemudinya. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: