Jelang Konklaf 7 Mei, Para Kardinal Siapkan Pemilihan Paus Baru dengan Harapan Proses Cepat

Jelang Konklaf 7 Mei, Para Kardinal Siapkan Pemilihan Paus Baru dengan Harapan Proses Cepat

Para kardinal menghadiri misa di Basilika Santo Petrus di Vatikan, pada tanggal 30 April 2025. Para kardinal sedang mempersiapkan konklaf 7 Mei dan mereka berharap proses pemilihan akan berlangsung cepat. --Tiziana FABI / AFP

HARIAN DISWAY - Para kardinal Gereja Katolik dari seluruh dunia tengah mempersiapkan konklaf untuk memilih paus baru yang akan dilaksanakan pada 7 Mei 2025. 

Mereka berharap proses pemilihan berlangsung cepat dan lancar, seperti konklaf pada masa Paus Fransiskus dan Benediktus XVI.

Sebanyak 133 kardinal berusia di bawah 80 tahun akan memasuki Kapel Sistina dan memberikan suara mereka secara rahasia. Mereka akan melakukan pemungutan suara empat kali sehari hingga dua pertiga dari mereka, yakni minimal 89 kardinal, mencapai kesepakatan atas satu kandidat.

BACA JUGA:Konklaf, Tradisi Tertutup Pemilihan Paus yang Terjadi di Balik Pintu Vatikan


Kardinal Salvador Gregorio Rosa Chavez tiba untuk menghadiri pertemuan jemaat ketujuh di Vatikan, pada 30 April 2025. Para Kardinal berharap proses konklaf dapat dilakukan dengan cepat. --Dimitar DILKOFF / AFP

Kardinal Gregorio Rosa Chavez dari El Salvador memperkirakan proses tidak akan berlarut-larut. “Maksimal tiga hari,” ujarnya singkat kepada AFP (Agence France-Presse).

Menjelang konklaf, sebanyak lebih dari 180 kardinal telah menghadiri pertemuan tertutup di Aula Paulus VI, Vatikan, pada Rabu, 30 April 2025. 

Ini merupakan pertemuan ketujuh sejak Paus Fransiskus meninggal dunia pada 21 April lalu. Pertemuan yang disebut "kongregasi umum" ini menjadi forum diskusi penting untuk sebelum memutuskan pemimpin baru Gereja Katolik.

BACA JUGA:Vatikan Umumkan Konklaf 7 Mei, Ini Kandidat Terkuat Paus Baru

Kardinal Jorge Enrique Jimenez Carvajal dari Kolombia menyebut atmosfer pertemuan sangat damai dan penuh semangat dialog. 

Sementara itu, Kardinal Cristobal Lopez Romero, Uskup Agung Rabat yang lahir di Spanyol, menambahkan bahwa keragaman latar belakang para kardinal menciptakan dinamika baru dalam pengambilan keputusan.

Sebagian besar kardinal pemilih merupakan tokoh-tokoh yang diangkat Paus Fransiskus dalam 12 tahun terakhir, sehingga banyak diantaranya baru pertama kali terlibat bersama dalam proses ini. 

BACA JUGA:Makna Asap Hitam dan Putih, Simbol Pemilihan Paus dalam Proses Konklaf

Selama beberapa hari terakhir, para kardinal membahas berbagai isu krusial yang dihadapi Gereja, seperti pelecehan seksual oleh imam, peran Gereja dalam masyarakat modern, serta tantangan hubungan antaragama. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: