Makna Asap Hitam dan Putih, Simbol Pemilihan Paus dalam Proses Konklaf

Makna Asap Hitam dan Putih, Simbol Pemilihan Paus dalam Proses Konklaf

Asap hitam (fumata nera) yang mengepul menandakan bahwa belum ada kesepakatan yang tercapai. --Pinterest

HARIAN DISWAY - Kematian seorang Paus menandakan lebih dari sekadar berakhirnya masa kepemimpinan spiritual tertinggi dalam Gereja Katolik.

Peristiwa tersebut juga membuka jalan bagi dimulainya proses yang telah berlangsung selama berabad-abad, dijalankan dengan penuh ritus dan dalam kerahasiaan total: konklaf.

Dunia kini menantikan proses penting ini setelah Paus Fransiskus, pemimpin ke 266 Gereja Katolik meninggal pada 21 April 2025 di usia 88 tahun.

BACA JUGA:  Kardinal Suharyo Siapkan Diri untuk Konklaf, Tak Hadiri Pemakaman Paus Fransiskus

Salah satu elemen paling ikonik dari proses ini adalah munculnya cerobong asap dari cerobong Kapel Sistina, simbol yang diakui secara internasional sebagai tanda hasil pemungutan suara para kardinal.

Konklaf yang berasal dari istilah Latin cum clave yang berarti "dengan kunci", merujuk pada proses pemilihan paus oleh para kardinal yang berlangsung di dalam ruangan terkunci di Kapel Sistina di Vatikan.

Selain terkunci secara fisik, para Kardinal juga harus "mengunci" diri secara spiritual. Mereka dilarang berkomunikasi dengan dunia luar untuk menjaga kerahasiaan dan pemungutan suara.

Apapun yang dibicarakan, terjadi, maupun terdengar di dalam ruangan konklaf tidak boleh diceritakan ke dunia luar. Para Kardinal juga senantiasa menenggelamkan diri dalam doa dan tirakat.

Tujuannya satu, meraih kesucian hati semurni mungkin, agar hasil konklaf nantinya adalah benar-benar beriringan dengan petunjuk Allah melalui Roh Kudus. 

Begitu putih muncul, suasana di Lapangan Santo Petrus seketika berubah menjadi lautan harapan dan kegembiraan. --Pinterest

BACA JUGA:  Konklaf sebagai Proses Pemilihan Paus, Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik

Dikutip dari berbagai sumber, hanya kardinal yang berusia di bawah 80 tahun yang berhak memberikan suara. Saat ini, terdapat 138 dari 252 kardinal di seluruh dunia yang memenuhi syarat tersebut.

Meskipun secara doktrin, setiap pria Katolik yang telah dibaptis dapat terpilih menjadi paus, dalam praktiknya, jabatan ini hampir selalu diberikan kepada seorang kardinal yang telah lama mengabdi di Gereja.

Tanda Asap, Satu-Satunya Komunikasi Konklaf dengan Dunia Luar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: