STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (5): Terancam Hadirnya ISI di Banyuwangi

Gedung Teater STKW. Kampus itu kini semakin terancam setelah ISI Surakarta berdiri di Banyuwangi.-Giustino Obert Lisangan-HARIAN DISWAY
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta membuka cabang di Jawa Timur. Dampaknya akan dirasakan langsung oleh Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW), yang menjadi satu-satunya kampus seni di Jawa Timur. Ancaman kehilangan calon mahasiswa semakin terasa.
ISI Surakarta datang dengan dana Badan Layanan Umum (BLU) yang besar. Mereka mendirikan cabang universitas di Banyuwangi, Jawa Timur. Sementara STKW sebagai satu-satunya universitas seni di Jawa Timur, berjuang seorang diri.
Harusnya, Jawa Timur menjadi jantung kebudayaan Nusantara dengan warisan Majapahit. Itu diwakili oleh STKW. Tapi kini terancam kehilangan identitasnya.
BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (4): Eksis dalam Bayang-Bayang Ketidakpastian
Bagi STKW, hadirnya ISI Surakarta ke Jawa Timur bukan sekadar menciptakan persaingan. “Mereka bahkan sudah berjalan satu semester ini,” ungkap Mufi Mubaroh, wakil ketua III STKW.
Pendopo tari STKW. Tempat belajar-mengajar seni tari di kampus tersebut.-Giustino Obert Lisangan-HARIAN DISWAY
“Mereka tidak mendirikan di barat. Karena akan bentrok dengan ISI Jogja yang sangat kuat. Akhirnya, mereka membangun cabang baru Jawa Timur. Karena Jawa Timur dianggap punya potensi mendulang mahasiswa,” sambung dosen Seni Rupa STKW itu.
Menurut Mufi, Jawa Timur dianggap sebagai target empuk. Karena di sana kampus khusus seni hanya ada STKW. Kampus itu berstatus swasta dan minim dukungan.
BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (3): Aktif Jalin Kerja Sama Internasional
“Kami kampus kecil. Sehingga bisa dilangkahi. Jangankan di Banyuwangi, di Ponorogo pun mereka akan bangun,” keluhnya.
Baginya, hal itu bukan soal izin pemerintah lagi. Tapi soal kesadaran kolektif. “Kalau tidak dijaga, budaya kita akan tergeser,” jelas dosen asli Banten itu. ISI Surakarta memiliki akses dana dan kapasitas ekspansi yang jauh di atas STKW.
Sementara STKW harus berjuang sendiri. Terlebih untuk proses penegerian yang sudah mereka perjuangkan sejak dua dekade lalu.
BACA JUGA:STKW dan Dua Dekade Perjuangan Meraih Status Negeri (2): Jumlah Mahasiswa Anjlok
Tapi ISI Surakarta bisa membuka cabang dengan mudah. “Yang kami minta bukan bantuan dana. Kami minta agar kami ditempatkan di porsi yang seharusnya,” kata Mufi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: harian disway