Atlet Binaraga di Malang Konsumsi Ayam Tiren, Ketahui Kandungan Nutrisinya

Meskipun dari segi rasa tidak banyak perbedaan, warna daging ayam tiren cenderung lebih merah dibanding ayam yang disembelih secara benar. --iStockphoto
HARIAN DISWAY – Media sosial diramaikan oleh kabar mengejutkan mengenai sejumlah atlet binaraga asal Kabupaten Malang yang terpaksa mengonsumsi ayam tiren (mati kemarin) demi memenuhi kebutuhan protein.
Hal ini dilakukan demi mempertahankan performa dan massa otot menjelang perhelatan Pekan Olahraga Provinsi Jawa Timur (Porprov Jatim) IX tahun 2025.
Para atlet tersebut mengaku terpaksa mengambil langkah ini karena keterbatasan anggaran yang diajukan kepada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Malang belum kunjung cair hingga kini.
BACA JUGA: Dugaan Pelecehan Dokter Juga Terjadi di Malang, Ini Kronologinya
Diketahui, puluhan atlet yang tergabung dalam Persatuan Binaraga dan Fitnes Indonesia (PBFI) Kabupaten Malang harus membeli ayam tiren langsung dari peternak dalam jumlah besar bahkan mencapai tiga karung.
Daging ayam tersebut kemudian disortir secara manual untuk memastikan bagian-bagian yang masih layak dikonsumsi.
Dalam proses penyortiran tersebut, para atlet hanya mengambil bagian dada ayam yang dinilai masih cukup baik lalu memasaknya dengan cara direbus, dipanggang hingga dihaluskan untuk dikonsumsi secara rutin.
Salah satu atlet binaraga, Salsa Hafidz Firmansyah (22) asal Kecamatan Lawang, yang juga merupakan peraih juara pertama dalam ajang Porprov Jatim 2023 mengungkapkan fakta.
BACA JUGA: Tip Memasak Opor Ayam
Bahwa ia bersama rekan-rekannya telah mengonsumsi ayam tiren setiap hari selama kurang lebih satu bulan terakhir. Menurutnya, meskipun dari segi rasa tidak banyak perbedaan, warna daging ayam tiren cenderung lebih merah dibanding ayam yang disembelih secara benar.
Atlet binaraga Malang terpaksa mengonsumsi ayam tiren untuk memenuhi kebutuhan protein menjelang Porprov Jatim 2025 meskipun langkah ini menuai kekhawatiran tentang dampak kesehatan dan kualitas gizi yang didapatkan. --Pinterest
Fenomena ini kemudian memicu kekhawatiran di kalangan masyarakat yang mempertanyakan apakah kandungan nutrisi dalam ayam tiren masih utuh dan layak dikonsumsi.
Berdasarkan kajian medis, ayam tiren adalah daging unggas yang mati bukan karena disembelih, melainkan karena sakit, stres, atau sebab lain sebelum diproses secara halal dan higienis.
BACA JUGA: Trauma Pertamax Oplosan, Ini Daftar SPBU Shell di Daerah Pasuruan dan Malang
Hal ini menyebabkan terjadinya proses pembusukan yang lebih cepat serta berisiko tinggi mengandung bakteri patogen seperti Salmonella, E. coli, dan Clostridium perfringens.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: