Boyongan Ijazah Jokowi

Boyongan Ijazah Jokowi

ILUSTRASI Boyongan Ijazah Jokowi.-Maulana Pamuji Gusti-Harian Disway-

Ova: ”Atas data dan informasi yang kami miliki, dan terdokumentasi dengan baik, kami meyakini keaslian ijazah S-1 insinyur Joko Widodo dan yang bersangkutan benar-benar lulusan Fakultas Kehutanan UGM.”

Maka, isu soal ijazah Jokowi mereda. Bahkan hilang.

Tiga tahun kemudian, Maret 2025, muncul lagi. Masih soal ijazah S-1 Jokowi yang dituding palsu. Kali ini spesifik. Menukik detail ke jenis huruf Times New Roman dalam skripsi dan ijazah Jokowi, katanya, belum ada pada tahun kelulusan Jokowi. 

Jumat, 21 Maret 2025, Dekan Fakultas Kehutanan UGM Sigit Sunarta mengumumkan secara resmi (berarti sudah dua kali ini UGM klarifikasi), Jokowi lulusan S-1 Fakultas Kehutanan, UGM.

Sigit: ”Perlu diketahui, ijazah dan skripsi dari Joko Widodo adalah asli. Beliau pernah kuliah di sini. Teman satu angkatan beliau mengenal baik beliau. Beliau aktif di kegiatan mahasiswa (Silvagama). Beliau tercatat menempuh banyak mata kuliah, mengerjakan skripsi, sehingga ijazahnya pun dikeluarkan oleh UGM adalah asli.” 

Dilanjut: ”Font (huruf) Times New Roman sudah banyak digunakan mahasiswa pada waktu tersebut. Sampul dan lembar pengesahan skripsi Bapak Jokowi dicetak di percetakan, tetapi seluruh isi tulisan skripsinya setebal 91 halaman, masih menggunakan mesin ketik. Ada banyak skripsi mahasiswa yang menggunakan sampul dan lembar pengesahan dengan mesin percetakan. Jadi, ijazah Bapak Jokowi asli.”

Luar biasa kasus ini. UGM sampai klarifikasi dua kali. Sudah ada penyoal ijazah Jokowi yang dihukum. Masih saja bergulir. 

Seandainya ada yang mengatakan, isu itu rekayasa pihak PDIP yang selama ini menyerang secara politik terhadap Jokowi, juga belum tentu benar. Sebab, kasus ijazah sudah muncul 2019. Ketika Jokowi masih petugas partai di PDIP. Belum bermusuhan politik.

Kini muncul pertanyaan, mengapa Jokowi baru sekarang menyerahkan ijazah-ijazah asli itu? Mengapa tidak dulu-dulu? Jawabannya, yang tahu cuma Jokowi. Tapi, mungkin ia selama enam tahun ini berpikir begini: ngapain soal ijazah diributkan? (*)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: