Toprak Razgatlioglu Menuju MotoGP? Yamaha dan Honda Mulai Bergerak

Toprak Razgatlioglu (54), saat masih membela tim Yamaha PATA Racing di WSBK antara 2020-2023--Twitter Toprak Razgatlıoğlu @toprak_tr54
HARIAN DISWAY - Toprak Razgatlioglu kembali menjadi sorotan jelang bursa transfer MotoGP, setelah manajernya mengonfirmasi adanya komunikasi dengan dua pabrikan besar—Honda dan Yamaha.
Dengan potensi debut di MotoGP pada era mesin 850cc tahun 2027, spekulasi masa depan sang juara WSBK semakin menguat, apalagi Yamaha mulai membuka peluang untuk menempatkannya di tim satelit mereka.
Kenan Sofuoglu, manajer dari pembalap asal Turki, Toprak Razgatlioglu, menyatakan bahwa saat ini pihaknya masih dalam tahap pendekatan dengan beberapa pabrikan besar.
Salah satu yang santer diberitakan adalah Honda Factory, yang disebut-sebut sudah menjalin komunikasi awal dengan Toprak.
Spekulasi pun berkembang bahwa Toprak bisa saja bergabung dengan HRC World Superbike (WSBK) pada tahun 2026, sebelum akhirnya turun di MotoGP pada era mesin 850cc mulai 2027, bersama salah satu tim Honda.
BACA JUGA:Honda MotoGP Bidik Dua Bintang Besar: Pedro Acosta dan Toprak Razgatlioglu
BACA JUGA:Raja WSBK Toprak Razgatlioglu Gabung Honda MotoGP 2026? Ini Jawaban Sang Pembalap
Di sisi lain, bursa transfer pembalap MotoGP saat ini tengah memanas. Pedro Acosta (Red Bull KTM Factory) dan Jorge Martin (Aprilia Factory) dikabarkan tengah mempertimbangkan opsi keluar dari kontrak mereka.
Jorge Martin bahkan disebut siap mengaktifkan klausul keluarnya dalam waktu dekat.
Honda Factory menjadi tim yang aktif memantau situasi para pembalap top, apalagi mereka memiliki kapasitas finansial yang kuat dibanding pabrikan lain.
Saat ini Honda telah mengamankan Johann Zarco (LCR Honda) hingga 2027, meski belum dipastikan apakah ia akan tetap di tim satelit atau naik ke tim utama menggantikan Luca Marini.
Sementara itu, Somkiat Chantra masih terikat kontrak eksklusif sebagai pembalap binaan Honda Racing Idemitsu.
Luca Marini sendiri masih memiliki kontrak hingga 31 Desember 2025, namun belum ada keputusan resmi dari Honda terkait perpanjangan kontraknya.
BACA JUGA:MotoGP Gempar! Toprak Razgatlioglu Dikabarkan Tinggalkan BMW untuk Honda
BACA JUGA:Sirkuit Phillip Island Dihantui Kecelakaan: Rea Patah Tulang, Toprak Terjatuh
Pilihan lain bagi Toprak adalah Yamaha Factory. Tim utama mereka, Monster Energy Yamaha, sudah mengonfirmasi akan mempertahankan line-up Fabio Quartararo dan Alex Rins hingga akhir 2026. Namun, kemungkinan besar akan terjadi perubahan di tim satelit, yakni Pramac Racing.
Jack Miller hanya dikontrak hingga akhir 2025, sementara Miguel Oliveira memiliki kontrak hingga 2026. Namun, Oliveira saat ini masih dalam pemulihan akibat cedera dislokasi bahu kiri yang dideritanya di GP Argentina.
Dalam kontraknya bersama Yamaha, disebutkan adanya klausul khusus yang memungkinkan Yamaha mengakhiri kerja sama dalam kondisi tertentu—membuka peluang perubahan line-up di tim satelit.
Hal menarik terungkap dari pernyataan Sporting Director Yamaha, Paolo Pavesio, yang membenarkan adanya komunikasi antara Yamaha dan manajemen Toprak.
“Saya mengenal pendekatan Kenan terhadap media, tetapi dia berbicara kepada kami dengan cara berbeda. Untungnya, situasinya tak persis seperti yang diberitakan di media,” ujar Pavesio.
BACA JUGA:Spekulasi Cedera Toprak Razgatlioglu, ROKiT BMW Motorrad Pilih Bungkam
BACA JUGA:Dramatis di Estoril: Toprak Menang, Bulega Siap Tantang di Seri Terakhir
Ia juga mengonfirmasi bahwa Toprak memang sedang dipertimbangkan Yamaha sebagai bagian dari line-up masa depan MotoGP mereka.
“Kita baru memasuki seri keenam musim ini, dan kami akan membuat keputusan sebelum jeda musim panas. Akan tidak adil jika kami membuat keputusan sekarang, terutama terhadap Miguel Oliveira, mengingat cedera yang ia alami ternyata lebih serius dari dugaan awal,” lanjutnya.
Pavesio turut mengapresiasi Toprak yang pernah menjajal motor YZR-M1 pada April 2023 saat masih membela Yamaha di ajang WSBK. Semua data dari tes tersebut masih tersimpan dan menjadi bahan evaluasi.
“Toprak memiliki bakat luar biasa. Menjadi bintang MotoGP membutuhkan waktu, kerja keras, dan adaptasi. Tes dua tahun lalu memang tak berjalan sesuai harapan, namun ia tetap menjadi satu-satunya pembalap selain Ben Spies yang memberi Yamaha gelar juara dunia Superbike,” jelas Pavesio.
Kenan Sofuoglu tampaknya menyadari bahwa peluang Toprak hanya tersedia di tim satelit MotoGP. Namun, ia juga paham bahwa tim satelit di MotoGP tidak sama seperti di WSBK—mereka didukung langsung oleh pabrikan besar dan memiliki dana besar, bukan sekadar tim privat.
Apakah Toprak bersedia memulai dari tim satelit demi mimpi tampil di MotoGP? Semua kemungkinan masih terbuka. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: