Paus Leo XIV Pimpin Misa Inaugurasi, Serukan Pesan Perdamaian dan Perlindungan Lingkungan

BACA JUGA:Homili Perdana Paus Leo XIV: Bersatu Melawan Krisis Iman

BACA JUGA:Paus Leo XIV Pimpin Misa Perdana di Kapel Sistina, Dihadiri Para Kardinal

Sebagai mantan misionaris di Peru, Paus Leo membawa pengalaman hidup di tengah masyarakat tertindas dan telah berulang kali menekankan pentingnya perdamaian dan keadilan sosial sejak hari-hari pertama sebagai paus.

Dalam pesannya, ia mengingatkan umat agar tidak menutup diri dalam kelompok-kelompok kecil, dan justru membangun persatuan yang menghargai keberagaman budaya dan latar belakang sosial.

Kehadirannya sebagai Paus dari AS disambut antusias di negaranya, namun juga memunculkan kekhawatiran di sejumlah negara lain. 

BACA JUGA:Kardinal Prevost Pilih Leo Sebagai Nama Kepausannya, Ini Maknanya Menurut Beberapa Pakar

Beberapa pihak menyoroti dominasi global AS yang kini menjangkau ranah spiritual. Meski begitu, banyak umat tetap menaruh harapan besar terhadap kepemimpinan Paus Leo XIV.

Seorang peziarah muda asal Chicago, Sophia Tripp, berharap Paus dapat menyatukan umat di seluruh dunia. Ia menilai bahwa manusia, apapun latar belakangnya, harus saling mengasihi.

Untuk menjaga keamanan selama misa pelantikan, otoritas Italia mengerahkan ribuan aparat, termasuk penembak jitu di atap dan sistem anti-drone. Ribuan umat memadati Lapangan Santo Petrus dalam suasana khidmat dan haru.

BACA JUGA:Profil Paus Leo XIV Robert Francis Prevost, Paus Pertama dari Amerika Serikat

BACA JUGA:Robert Francis Prevost Jadi Paus Pertama dari AS, Serukan Dialog dan Perdamaian

Menutup homilinya, Paus Leo menyampaikan “Aku dipilih, tanpa jasa apa pun dari diriku, dan kini, dengan takut dan gentar, aku datang kepada kalian sebagai saudara yang ingin menjadi pelayan iman dan sukacita kalian,” ucapnya.

Dengan membawa pesan kuat tentang perdamaian, keadilan sosial, dan perlindungan lingkungan, Paus Leo XIV memulai masa kepausannya dengan arah yang jelas dan harapan baru bagi Gereja Katolik di seluruh dunia.(*)

*) Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.

Sumber: