Bahaya Scrolling Tanpa Tujuan saat Waktu Luang

Bahaya Scrolling Tanpa Tujuan saat Waktu Luang

Scrolling tanpa tujuan di media sosial sering menghabiskan waktu luang dan menurunkan fokus serta produktivitas.-Asafacon-Pinterest

HARIAN DISWAY - Scrolling media sosial kini menjadi kegiatan yang terasa wajar dilakukan kapan saja oleh para pengguna gawai. Terutama saat tidak ada hal penting yang harus dikerjakan alias ada waktu luang.

Tanpa sadar, banyak orang membuka ponsel tanpa alasan jelas. Tak terasa alu menghabiskan waktu berjam-jam melihat video atau foto yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat bagi mereka.

Tanpa disadari, waktu yang tadinya bisa digunakan untuk istirahat berkualitas, justru habis untuk melihat konten yang tidak kita butuhkan. Sering kali kita tidak sadar sudah berapa menit atau jam berlalu saat jari terus menggulir layar.

BACA JUGA: Generasi Z dan Krisis Makna: Hidup dalam Pusaran Scroll Tak Berujung

Padahal, tidak ada satu pun informasi penting yang benar-benar kita ingat setelahnya. Kebiasaan ini bukan lagi soal mencari hiburan semata, tapi refleks otomatis yang terjadi saat otak bosan atau gelisah.

Kita merasa perlu "melarikan diri" sebentar, padahal yang terjadi justru kita makin sulit untuk bisa fokus. Waktu kosong yang harusnya menjadi jeda justru berubah menjadi kebisingan visual yang tidak diperlukan.

Scrolling tanpa tujuan memang terasa nyaman, tapi perlahan akan membuat pikiran menjadi tumpul dan mudah terdistraksi. Setelahnya, kita sering merasa lelah tanpa alasan, padahal tidak melakukan apa-apa.

BACA JUGA: Suka Scroll sebelum Tidur? Waspadai Dampaknya pada Otak

Hal itu karena otak kelelahan menyerap potongan informasi tanpa konteks secara terus-menerus. Kondisi ini bisa memicu efek lanjutan seperti menurunnya produktivitas, gangguan tidur, bahkan rasa tidak puas terhadap hidup sendiri.

Konten-konten yang dilihat sekilas bisa menumbuhkan perbandingan sosial tanpa sadar. Kita mulai merasa kurang hanya karena melihat hidup orang lain yang terlihat lebih "sempurna".

Membaca buku bisa jadi alternatif scrolling media sosial.-Monkey Business Image-iStock

Scrolling juga sering dijadikan pelarian dari tugas-tugas yang sebenarnya bisa selesai lebih cepat. Setiap kali muncul rasa malas atau bosan, kita refleks membuka aplikasi media sosial.

BACA JUGA: Doomscrolling: Maraknya Informasi Negatif di Media Sosial, Picu Gangguan Mental

Padahal, lima menit yang kita anggap singkat bisa menjelma menjadi satu jam penuh gangguan hingga akhirnya pekerjaan akan tertunda. Jika dibiarkan terus-menerus, kebiasaan ini bisa mengganggu manajemen waktu dan pola hidup yang teratur.

Kita akan terbiasa mengisi kekosongan dengan sesuatu yang instan namun tidak berdampak apa-apa. Lama-lama, kita jadi sulit menikmati momen untuk diam karena selalu merasa harus melihat sesuatu.

Mengubah kebiasaan ini tidak butuh langkah drastis, tapi perlu kesadaran yang penuh sejak awal. Saat tangan mulai meraih ponsel, tanyakan pada diri sendiri apakah kita membutuhkan ini sekarang?

BACA JUGA: Ini Bahaya Charger yang Selalu Tertancap

Kebiasaan bertanya seperti itu bisa mencegah tindakan impulsif yang menghabiskan waktu. Alternatifnya, isi waktu kosong dengan aktivitas yang lebih bermanfaat, meskipun sederhana.

Membaca beberapa halaman buku, menyiram tanaman, atau berjalan kaki tanpa membawa ponsel bisa memberi efek menenangkan yang berkelanjutan sehingga otak kita pun mendapat ruang untuk benar-benar beristirahat.

Scrolling di waktu luang bukan hal yang salah, namun jika dilakukan secara terus-menerus tanpa arah, lama-lama akan mengikis kesadaran diri. Waktu yang terasa sepele itu sebenarnya sangat berharga jika dikelola dengan baik.

BACA JUGA: 6 Hal sebelum Ibu Hamil Ingin Mewarnai Rambut beserta 3 Bahayanya

Jadi, sebelum menggulir layar lagi, pikirkan kembali apakah itu bermanfaat bagi diri kita untuk saat ini. (*)

*) Mahasiswa magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: