Laporan Haji dari Makkah: Jaga Kualitas Makanan Jamaah, Bisa Cicipi Ratusan Kali Tiap Hari

Waffa Nurul Hajjah dan Gustia Yulianti sedang mencicipi sampel mkann dari dapur katering di Ruang Layanan Konsumsi, Daker Makkah, Minggu, 18 Mei 2025.-Mohamad Nur Khotib/Media Center Haji 2025-
Semua kekurangan dari dapur-dapur syarikah itu selalu tercatat rapi. Tentu untuk dilaporkan sebagai bahan evaluasi. Agar kesalahan tidak terjadi lagi di kemudian hari.
BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah (6): Menengok Ruang Pemantauan Transportasi di Tanah Suci
Total terdapat 55 dapur syarikah yang melayani konsumsi jamaah haji Indonesia di Kota Makkah. Mereka selalu menyetorkan sampel makanan untuk diujicoba di Kantor Daker Makkah. Setidaknya dua jam sebelum didistribusikan sesuai jadwal makan.
Menunya juga terjadwal. Makan pagi, siang, dan malam berbeda-beda. Ya, selama di Tanah Suci, para jamaah haji Indonesia memang mendapat jatah tiga kali makan setiap hari.
BACA JUGA:5.300 Jamaah Haji Gelombang Kedua Tiba di Makkah Hari Ini, Petugas Beri Kiat Begini!
Itu berarti, para petugas seperti Waffa dan Gustia bisa mencicipi sampel makanan tersebut hingga ratusan tiap hari. Didapat dari perkalian 55 dapur yang mengirim sampel makanan sebanyak tiga kali sehari.
“Kita malah sering kenyang dulu sebelum jam makan datang,” seloroh Waffa. Untungnya ada dua sif tiap hari. Sif pertama mulai pukul 08.00 pagi hingga 20.00 malam. Kemudian sif kedua mulai pukul 20.00 malam hingga 08.00 pagi.
BACA JUGA:Pasutri Asal Padang Tiba di Makkah, Akhirnya Berhaji Bersama setelah 13 Tahun Menanti
Seenak apapun makanan, tentu akan bosan bila mencicipinya terus menerus dalam waktu yang singkat. Tetapi, Waffa dan Gustia hafal dengan dapur-dapur yang punya cita rasa paling kuat.
Mereka tahu dapur-dapur mana yang andalan dalam menyajikan menu-menu tertentu. Mungkin, kata Waffa, karena takaran bumbu dan cara memasak 55 dapur itu berbeda-beda. “Apalagi kita emak-emak ya, dilihat aja udah kerasa,” tuturnyi.
BACA JUGA:423 Jamaah Haji Gelombang Kedua Asal Padang Tiba di Makkah, Siap Jalani Umrah Wajib
Namun, apapun itu, ketelitian dan dedikasi para petugas konsumsi seperti Waffa dan Gustia menjadi benteng terakhir dalam menjaga kualitas makanan jamaah haji Indonesia. Ada tanggungjawab besar dalam tumpukan kemasan makanan yang mereka terima.
Waffa dan Gustia harus memastikan setiap suapan yang disantap para tamu Allah tetap memenuhi standar gizi, rasa, dan porsi yang sudah ditetapkan. Sebab, padatnya ibadah jamaah haji yang menguras tenaga juga butuh ditunjang dengan makanan yang lezat dan bergizi. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: