Kemenag Pastikan Jemaah Dapat Pelayanan Maksimal di Puncak Haji

Kemenag Pastikan Jemaah Dapat Pelayanan Maksimal di Puncak Haji

Kemenag tegaskan komitmen tingkatkan layanan haji 2025, fokus pada kenyamanan jemaah dan sinergi dengan delapan syarikah.--Istimewa

HARIAN DISWAY - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama terus melakukan perbaikan dalam penyelenggaraan ibadah haji.

Upaya ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU), Prof. Hilman Latief, Ph.D., dalam keterangan resmi di Media Center Haji, Jumat 17 Mei 2025.

“Tahun ini kami menggunakan delapan syarikah (perusahaan penyedia layanan haji,Red) untuk melayani jamaah haji Indonesia, terutama pada layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna,Red). Layanan tersebut mencakup tenda, konsumsi, hingga transportasi,” kata Prof. Hilman.

BACA JUGA:Persiapan Puncak Haji, PPIH Sediakan 8 Sektor Ad-Hoc dan 5 Titik Mobile Crisis Rescue

BACA JUGA:Laporan Haji dari Makkah: Jaga Kualitas Makanan Jamaah, Bisa Cicipi Ratusan Kali Tiap Hari

Pemerintah Arab Saudi kini memberlakukan regulasi ketat untuk masuk ke Kota Suci Makkah.

“Tidak sembarang orang dapat masuk ke Makkah kecuali memiliki kartu Nusuk atau visa haji resmi,” ucap Prof. Hilman.

Karena itu, sinergi dengan delapan syarikah dianggap penting untuk menjamin kenyamanan jamaah selama puncak haji.

BACA JUGA:Jamaah Haji yang Terpisah dari Keluarga akan Bersatu Lagi, PPIH Siapkan Mekanisme Khusus

BACA JUGA:Ketua PPIH Arab Saudi Minta Maaf atas Masalah Penempatan Jamaah Haji, Ada yang Terpisah dari Keluarga

Sejumlah kendala muncul pada awal keberangkatan. Salah satunya adalah keterlambatan penerbitan visa. Pemerintah segera melakukan langkah mitigasi.

Kursi kosong langsung diisi oleh jamaah dari kloter berikutnya. Perbedaan syarikah pada tiap kloter menambah tantangan tersendiri.

“Reunifikasi jamaah, terutama suami-istri, mahram, dan lansia dengan pendampingnya menjadi fokus utama. Kami memadukan kembali data jamaah yang sudah terbang dan belum terbang agar tidak terpisah selama ibadah berlangsung,” ucap Prof. Hilman.

BACA JUGA:Ini Solusi bagi Jamaah Haji Haid yang Belum Thawaf Ifadah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: