20 Mei dan Lahirnya Budi Utomo: Tonggak Sejarah Kebangkitan Nasional

20 Mei dan Lahirnya Budi Utomo: Tonggak Sejarah Kebangkitan Nasional

Mahasiswa STOVIA pendiri organisasi Budi Utomo-Kemdikbud-

HARIAN DISWAYBoedi Oetomo yang juga dikenal sebagai Budi Utomo, merupakan salah satu organisasi pergerakan yang melambangkan awal kebangkitan nasional di Indonesia.

Organisasi ini didirikan pada tanggal 20 Mei 1908, yang kemudian diperingati setiap tahun sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas).

Berdasarkan informasi sejarah dari situs resmi Kemdikbud, organisasi Boedi Oetomo, yang juga dikenal sebagai Budi Utomo didirikan oleh dr. Soetomo pada tanggal 20 Mei 1908 di Jakarta, bersama sejumlah mahasiswa dari sekolah kedokteran Belanda, STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen).

Budi Utomo muncul sebagai langkah aktif untuk menanggapi kebijakan pemerintah kolonial Belanda yang membatasi kesempatan pendidikan bagi masyarakat Indonesia.

Tujuan utama organisasi ini adalah untuk memajukan pendidikan dan memperluas wawasan masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda.

BACA JUGA:Tema, Logo, dan Sejarah Hari Kebangkitan Nasional 2025 yang Berkaitan dengan Budi Utomo

Kemunculan organisasi ini tidak terlepas dari pengaruh besar dr. Wahidin Sudirohusodo, seorang tokoh lulusan STOVIA yang sebelumnya sempat berdiskusi dengan dr. Soetomo dan Soeradji mengenai gagasan-gagasannya tentang pentingnya pendidikan demi kemajuan bangsa.

Kekhawatiran Wahidin terhadap kondisi bangsa Indonesia pada masa itu mendorongnya untuk menggagas pendirian Studiefonds, yaitu dana pendidikan yang bertujuan membantu para pemuda agar bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Pada tahun 1906–1907, Wahidin mengadakan perjalanan ke berbagai wilayah di Pulau Jawa. Tujuannya adalah untuk menyadarkan kaum priyayi agar bersama-sama mencari cara meningkatkan martabat bangsa melalui jalur pendidikan.

Namun, usahanya tidak mendapat respons positif dari priyayi kalangan tua yang cenderung berpikiran konservatif.

BACA JUGA:Rumah HOS Tjokroaminoto dan Abadinya Spirit Kebangkitan Nasional

Sebaliknya, ide tersebut justru diterima dengan antusias oleh kalangan priyayi muda, terutama dari kalangan pelajar STOVIA, seperti Soetomo, M. Soeradji, M. Muhammad Saleh, M. Soewarno, M. Goenawan, Soewarno, R.M. Goembrek, R. Angka, dan M. Soelaiman.

Wahidin kemudian berdiskusi dengan mereka, dan akhirnya mereka tertarik serta sepakat untuk mewujudkan dan mengembangkan cita-cita Wahidin dengan mendirikan organisasi bernama "Boedi Oetomo," yang berarti budi yang luhur atau utama.

Di bawah kepemimpinan R. Soetomo, berikut adalah struktur kepengurusan organisasi Budi Utomo:

  • Ketua: R. Soetomo
  • Wakil Ketua: M. Soelaiman
  • Sekretaris I: Soewarno
  • Sekretaris II: M. Goenawan
  • Bendahara: R. Angka
  • Komisaris: M. Soewarno, M. Muhammad Saleh, M. Soeradji, dan M. Goembrek.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: