Setelah Bicara dengan Putin, Trump Sebut Perundingan Damai Ukraina Segera Dimulai

Presiden AS Donald Trump akan mengadakan pembicaraan melalui telepon dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada 19 Mei 2025 sebagai bagian dari upaya untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.--Gavriil GRIGOROV, Drew ANGERER / AFP
BACA JUGA:Putin Umumkan Gencatan Senjata 30 Jam saat Paskah, Rusia dan Ukraina Bertukar Tahanan
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara dengan Trump sebelum dan sesudah panggilan Trump dengan Putin. Ia mendesak Presiden AS untuk memperketat sanksi terhadap Rusia jika negara tersebut tetap menolak menghentikan serangan.
Zelensky juga memperingatkan agar Trump tidak membuat keputusan penting mengenai Ukraina tanpa melibatkan pemerintah Kyiv.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara kepada media dalam sebuah konferensi pers setelah pembicaraan telepon dengan Presiden AS, di Kyiv, pada 19 Mei 2025. --Sergei SUPINSKY / AFP
Setelah berbicara dengan Putin, Trump melanjutkan komunikasi diplomatik dengan sejumlah pemimpin barat, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan para pemimpin dari Prancis, Jerman, Italia, dan Finlandia.
BACA JUGA:Putin Siap Lakukan Pembicaraan dengan Trump Terkait Gencatan Senjata di Ukraina
BACA JUGA:Menlu AS Sebut Ukraina Harus Merelakan Wilayah Yang Dikuasai Rusia Jika Ingin Perdamaian Terjadi
Sementara itu, menurut Trump dan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Paus Leo XIV menawarkan Vatikan sebagai lokasi perundingan damai antara Rusia dan Ukraina.
Meski tekanan internasional meningkat untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia, Trump justru menunjukkan ketertarikan membangun kembali hubungan ekonomi dengan Moskow.
“Rusia bisa melakukan perdagangan besar-besaran dengan Amerika Serikat setelah pertumpahan darah yang mengerikan ini selesai,” ujar Trump.
Di tengah perbincangan antara Trump dan Putin, Rusia tetap melanjutkan serangannya. Pemerintah Moskow mengklaim bahwa pasukannya berhasil merebut dua desa di wilayah Sumy dan Donetsk, Ukraina timur.
Selain itu, Rusia meluncurkan 112 drone ke wilayah Ukraina pada malam hari, dan 76 diantaranya berhasil ditembak jatuh oleh angkatan udara Ukraina.
Dunia internasional kini menanti langkah lanjutan dari Rusia dan Ukraina, serta seberapa besar pengaruh Amerika Serikat dalam mendorong perdamaian yang nyata.(*)
*)Mahasiswa magang dari prodi Sastra Inggris, UIN Sunan Ampel Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: