Daftar 10 Makanan dan Tradisi Kuliner Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Dari pizza Neapolitan hingga lavash Armenia, tradisi kuliner yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.--Getty Images
Lavash adalah roti pipih yang dipanggang dalam oven tanah liat. Proses membuatnya melibatkan banyak tangan dan menjadi simbol penting dalam perayaan dan ritual di beberapa negara Timur Tengah. Seperti di komunitas Armenia, Azerbaijan, Iran, Kazakhstan, Kirgizstan, dan Turki.
BACA JUGA:4 Kuliner Makassar Ini Bikin Anda Serasa Mencicipi Hidangan Raja
Pembuatan lavash tradisional sering dilakukan oleh kelompok perempuan, dan menjadi ajang kebersamaan lintas generasi.
Dalam pernikahan Armenia, lavash bahkan diletakkan di atas bahu pasangan pengantin. Sebagai simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
8. Seni Pembuatan Pizza Neapolitan (Italia)
UNESCO mengakui Pizza Napolitan pada tahun 2017. Tetapi yang diakui secara spesifik adalah Seni Pembuatan Pizzaiuolo Neapolitan (The Art of the Neapolitan Pizzaiuolo), bukan hanya pizza itu sendiri.
BACA JUGA:Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Palembang, Dari Pempek hingga Tekwan
Pengakuan itu merujuk pada seluruh proses, ritual, dan budaya yang terkait dengan pembuatan pizza Neapolitan oleh para pizzaiuoli (pembuat pizza) di Naples, Italia.
Pembuatan pizza ala Napoli dipandang sebagai bentuk seni kuliner dan bagian dari identitas warga setempat.
9. Budaya Bir Belgia (Belgia)
Keanekaragaman bir dan perannya dalam kehidupan sosial serta perayaan masyarakat Belgia.--Getty Images Signature
Budaya Bir Belgia (Belgian Beer Culture) diakui oleh UNESCO pada tahun 2016. UNESCO tidak hanya mengakui birnya. Tetapi mencakup budaya seputar pembuatan, penyajian, dan konsumsi bir di Belgia.
BACA JUGA: Enam Bir Canard Beer Tawarkan Rasa dan Sensasi Berbeda
Yang dimaksud adalah tradisi yang mendalam, teknik pembuatan khas, serta peran bir dalam kehidupan sosial, kuliner, dan spiritual masyarakat Belgia.
Belgia memiliki lebih dari 1.500 jenis bir dan masing-masing punya cita rasa, teknik fermentasi, dan bahan khas.
10. Budaya Hawker Food (Singapura)
UNESCO mengakui budaya pusat jajanan (hawker centres) di Singapura. Bukan hanya makanannya, tapi juga cara hidup, praktik kuliner, dan nilai sosial yang ada di baliknya.
BACA JUGA:Coba 8 Jenis Salad dari Berbagai Negara Agar Anda Tak Bosan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: unesco