Daftar 10 Makanan dan Tradisi Kuliner Warisan Budaya Takbenda UNESCO

Dari pizza Neapolitan hingga lavash Armenia, tradisi kuliner yang diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia.--Getty Images
Diet Mediterania, yang secara etimologi berasal dari kata Yunani "díaita" yang berarti "gaya hidup", diakui sebagai serangkaian keterampilan, pengetahuan, praktik, dan tradisi.
Tradisi makan sehat berbasis tanaman itu mencakup konsumsi tinggi sayur, buah, biji-bijian, minyak zaitun, dan ikan.
Lebih dari sekadar pola makan, diet Mediterania juga mencerminkan gaya hidup aktif, kebersamaan, dan hubungan erat dengan alam.
BACA JUGA:7 Tingkat Kematangan Steak, Panduan Lengkap Rasa dan Tekstur
4. Washoku, Tradisi Kuliner Jepang (Jepang)
Washoku (和食) atau Tradisi Kuliner Jepang, diakui oleh UNESCO sebagai Warisan Budaya Takbenda pada tahun 2013. Washoku menekankan keseimbangan rasa, warna, dan presentasi makanan yang serasi dengan musim.
Jepang dengan geografinya yang beragam (gunung, laut, dataran), memiliki akses ke berbagai bahan makanan yang segar dan musiman. Washoku menekankan pada pemanfaatan maksimal rasa alami dari bahan-bahan tersebut.
5. Kopi Turki dan Tradisi Seremonialnya (Turki)
UNESCO mengakui Turkish Coffee Culture and Tradition sebagai bagian penting dari identitas sosial dan budaya masyarakat Turki. Bukan hanya karena minum kopinya, tapi seluruh ritual penyajian, saat disajikan dan makna sosialnya.
BACA JUGA:Menu Ala Carte: Contoh, Kelebihan, dan Kekuarangannya
Kopi telah menjadi simbol keramahtamahan, persahabatan, kehalusan, dan hiburan yang menyebar ke seluruh lapisan masyarakat Turki.
Salah satu tradisi unik yang paling dikenal adalah membaca ampas kopi yang tersisa di dasar cangkir untuk meramalkan masa depan (tasseography).
6. Kimjang (Korea Selatan)
Semangat kebersamaan dalam tradisi membuat dan berbagi kimchi untuk musim dingin.--Getty Images
Kimjang adalah tradisi tahunan masyarakat Korea dalam membuat dan menyimpan kimchi untuk musim dingin. Kimjang memperkuat ikatan sosial dan rasa kebersamaan karena membutuhkan kerja sama banyak orang.
BACA JUGA:Mau Salad Lebih Enak? Ini 4 Selada yang Harus Anda Coba!
Keluarga, kerabat, dan tetangga berkumpul untuk mencuci sayuran, memotongnya, dan mengasinkannya untuk memulai proses fermentasi.
Itu adalah kesempatan bagi orang Korea untuk mengekspresikan rasa terima kasih dan kasih sayang satu sama lain melalui tindakan membuat kimchi bersama.
7. Lavash, Budaya Pembuatan Roti Tradisional (Armenia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: unesco