Trump Cabut Izin Pendaftaran Mahasiswa Asing di Kampus Harvard

Trump Cabut Izin Pendaftaran Mahasiswa Asing di Kampus Harvard

Pejalan kaki berjalan melewati Harvard Yard di Universitas Harvard pada Mei 2025. AS melarang Harvard menerima mahasiswa Asing. --Scott Eisen / Getty Images / AFP

Mahasiswa yang tak disebut namanya tersebut sangat menyukai Harvard. Bisa masuk ke sekolah hukum bergensi ini akan menjadi kehormatan terbesar dalam hidupnya.

Keputusan Trump ini tentunya akan mengubah persepsi banyak calon Mahasiswa yang mungkin akan mempertimbangkan kembali untuk belajar disana. Amerika Serikat juga bisa menjadi tempat yang kurang menarik untuk Pendidikan tinggi.

BACA JUGA:Trump Marah Harvard Tak Penuhi Keinginannya, Ancam Cabut Hibah dan Status Bebas Pajak

Para pemimpin Asosiasi Profesor Universitas Amerika di Harvard menyebut bahwa Langkah tersebut merupakan serangkaian tindakan otoriter yang terbaru dan pembalasan yang terang-terangan terhadap institusi Pendidikan tertinggi tertua di Amerika.

Pemerintahan Trump secara tidak sah berusaha untuk menghancurkan Pendidikan tinggi di Amerika Serikat. Mereka menuntut kita untuk mengorbankan mahasiswa internasional dalam prosesnya. Universitas tidak dapat menerima tindakan pemerasan seperti itu.

BACA JUGA:5 Kampus Ternama yang Unjuk Kepintaran di University War, dari SNU Sampai Harvard!

Lebih dari 27 persen mahasiwa Hardvard terdiri dari mahasiswa asing pada tahun akademik 2024-2025 menurut dari data Universitas.

Mahasiswa Harvard tahun keempat di Amerika Serikat, Alice Goyer mengatakan bahwa tidak ada yang tahu apa dampak dari perkembangan ini bagi mahasiwa internasional yang sudah terdaftar.

Kami baru saja mendapatkan kabar dari teman internasional bahwa mereka tidak ada yang tahu kabar tersebut. Dan semua orang sedikit panik mengenai apakah para siswa dengan sukarela bisa berpindah ke kampus lain, seperti yang disarankan dalam surat keputusan Pemerintah AS.(*)

*)Mahasiswa Magang dari Prodi Sastra Inggris, Universitas Trunojoyo Madura

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: